Kabar24.com, JAKARTA - Kabar ancaman tsunami setelah gempa berkekuatan 7,8 Skala Richter di kedalaman 10 kilometer Barat Daya Laut Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar) membuat panik masyarakat yang berada di kawasan pantai Kota Padang, terlebih penyebaran ke sejumlah media sosial (medsos) yang begitu cepat.
"Yang buat panik itu penyebaran kabar ancaman tsunami yang begitu cepat lewat media sosial," kata Suci, warga Padang yang dihubungi dari Pekanbaru, Rabu malam.
Akibat kabar yang meresahkan itu, lanjut dia, banyak warga yang akhirnya panik hingga berbondong-bondong mengungsi, terutama yang tinggal tidak jauh dari pantai.
"Tadi memang macet, tapi sekarang sudah mulai tenang, soalnya peringatan tsunami sudah dicabut. Tapi media sosial masih ramai membicarakan tentang tsunami," katanya.
Sementara itu, Asri Yuda Trinanda yang bertempat tinggal di Lubuak Buayo, Padang yang tidak jauh dari bibir pantai mengaku sempat mengungsi.
"Tadi sempat mengungsi sebentar, tapi sekarang sudah berada di rumah lagi," kata dia lewat pesan singkat.
Sementara itu Kepala Pusdatin dan Humas Badan Penanggulangan Bencana Nasional Sutopo Purwo Nugroho mengatakan masyarakat di sekitar Mentawai, Sumatera Barat aman setelah status tsunami dicabut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"BNPB menerima pencabutan peringatan tsunami pada Rabu pukul 22.34 WIB. Dengan demikian masyarakat dapat kembali ke rumah masing-masing dengan tenang, tidak perlu takut dan kondisi aman," kata Sutopo lewat keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu.