Kabar24.com, MEDAN - Kalangan peritel di Sumatra Utara tengah kompak menyukseskan program pemerintah untuk 'diet' plastik dengan memberlakukan kantong plastik berbayar. Dana yang diperoleh peritel dari kantong plastik itu akan digunakan untuk kegiatan sosial peritel.
Customer Service Coordinator Transmart Medan Fair, Febiola Lovita, menuturkan kebijakan kantong plastik berbayar telah dilaksanakan per 21 Februari 2016. Dia mengungkapkan dana dari kantong plastik berbayar senilai Rp200 per kantong akan didonasikan sebagai program social responsibility.
"Lagi sosialisasi. Sebagian besar konsumen sudah mengetahui hal tersebut. Pelanggan bisa memilih untuk mendonasikan Rp200 per plastik atau tetap bisa mendapatkan plastik secara gratis selama masa uji coba program pemerintah ini," ungkapnya via selular, Senin (22/2/2016).
Dia menjelaskan pada hari pertama penerapan plastik berbayar, diperoleh data dari 3.355 pengunjung, yang setuju 2.922 customer atau membeli untuk didonasikan sedangkan yang tidak setuju mencapai 433 orang.
Pemerintah menetapkan harga kantong plastik adalah sebesar minimal Rp200 per kantong untuk semua ukuran dan berlaku secara nasional. Adapun uji coba ini akan dievaluasi dalam masa tiga bulan, untuk menentukan pengembangan aturan selanjutnya.
Uji coba telah dimulai terhitung Minggu (21/2/2016) di sejumlah kota, antara lain Medan,Jakarta, Bogor, Bekasi, Depok, Solo, Semarang, Surabaya, Denpasar, Palembang, Balikpapan, Banjarmasin, Makassar, Yogyakarta dan beberapa kota lainnya.
Pemberlakuan sistem kantong plastik berbayar yang dicanangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) secara serentak di 22 kota di Indonesia tersebut guna mengurangi produksi sampah terutama dari bahan plastik.
KLHK sebagai leading sector dalam uji coba aturan kantong plastik tidak gratis ini juga telah menetapkan standar spesifikasi kantong plastik tidak gratis adalah oxo-degradable (oxium) dan SNI.