Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KETEGANGAN LAUT CHINA SELATAN: Australia dan Negara Lain Seharusnya Ikuti AS

Australia dan negara lain seharusnya mengikuti Amerika Serikat dan melakukan gerakan perairan kebebasan berlayar dalam 12 mil laut dari sejumlah pulau sengketa di Laut China Selatan, kata pejabat tinggi angkatan laut Amerika Serikat pada Senin (22/2/201).
Aktivitas kapal milik China di sekitar pulau karang Laut China Selatan./Reuters
Aktivitas kapal milik China di sekitar pulau karang Laut China Selatan./Reuters

Bisnsis.com, SYDNEY -  Australia dan negara lain seharusnya mengikuti Amerika Serikat dan melakukan gerakan perairan "kebebasan berlayar" dalam 12 mil laut dari sejumlah pulau sengketa di Laut Tiongkok Selatan, kata pejabat tinggi angkatan laut Amerika Serikat pada Senin (22/2/201).

Wakil Laksamana Joseph Aucoin, komandan Armada Kapal Ketujuh Angkatan Laut Amerika Serikat, berada di Australia untuk menghadiri pertemuan tingkat tinggi dengan pemimpin pertahanan dan membicarakan tentang peningkatan kekhawatiran atas perluasan militer Beijing di wilayah sengketa itu, kata Perusahaan Penyiaran Australia (ABC).

China mendaku sebagian besar wilayah Laut China Selatan, tempat perdagangan dunia senilai lebih dari lima triliun dolar Amerika Serikat melintas setiap tahun, dan dipercaya mengandung cadangan minyak melimpah. Vietnam, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina serta Taiwan juga mendaku wilayah tersebut.

Beijing dibuat marah oleh ronda udara dan lautan Amerika Serikat di dekat sejumlah pulau, yang diaku China,  termasuk yang dilakukan dua pesawat pengebom strategis B-52 Stratofortress pada November serta sebuah kapal perusak, yang berlayar di jarak 12 mil laut dari pulau Triton, salah satu pulau dalam kepulauan Paracel, pada bulan lalu.

Aucoin mengatakan kepada para wartawan bahwa akan sangatlah berharga jika Australia dan negara lainnya mengirimkan sejumlah kapal perang untuk melakukan operasi serupa di jarak 12 mil laut dari wilayah yang disengketakan.

"Yang ingin kami pastikan adalah bahwa seluruh negara, tidak masalah seberapa besar ukuran maupun kekuatan mereka, dapat meraih kepentingan mereka berdasarkan hukum laut dan tidak terancam oleh beberapa langkah itu," kata Aucoin seperti dikutip ABC.

"Hal itu kembali ke negara masing-masing, namun saya rasa ini berupakan keinginan terbaik kami untuk memastikan bahwa wilayah perairan itu tetap terbuka," tambahnya.

Ketegangan China dengan sejumlah negara tetangganya meningkat sejak Taiwan dan pejabat Amerika Serikat mengatakan pada pekan lalu bahwa Beijing telah menempatkan misil darat ke udara di pulau Woody, yang menjadi bagian dari kepulauan Paracel yang dikuasainya.

Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull pada pekan lalu mendesak negara pendaku wilayah tersebut menahan diri dari pembangunan pulau dan melakukan militerisasi di Laut China Selatan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : ANTARA/REUTERS
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper