Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beroperasinya LIH Untungkan Masyarakat Pelalawan

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pelalawan Riau Hambali mengatakan masyarakat Pelalawan tentunya bersyukur LIH dapat menjalankan kegiatan operasionalnya lagi. Selama ini LIH telah menjadi tumpuan hidup bagi ribuan petani sawit dan karyawan yang berada di wilayah Pelalawan, Riau. Padahal wilayah lahan sawit yang dikelola LIH di Pelalawan ini tergolong sulit, karena berbatasan langsung dengan Sungai Kampar yang sering meluap.
Ilustrasi/bisnis.com
Ilustrasi/bisnis.com

Bisnis.com, PEKANBARU--Keputusan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) yang mencabut pembekuan ijin lingkungan PT Langgam Inti Hibrindo (LIH) mendapat dukungan dari banyak pihak. Keputusan tersebut dinilai wajar lantaran LIH telah memenuhi persyaratan lingkungan sebagaimana ditetapkan oleh pemerintah.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pelalawan Riau  Hambali mengatakan masyarakat Pelalawan tentunya bersyukur LIH dapat menjalankan kegiatan operasionalnya lagi. Selama ini LIH telah menjadi tumpuan hidup bagi ribuan petani sawit dan karyawan yang berada di wilayah Pelalawan, Riau. Padahal wilayah lahan sawit yang dikelola LIH di Pelalawan ini tergolong sulit, karena berbatasan langsung dengan Sungai Kampar yang sering meluap.

“Dengan kondisi lahan yang sulit masyarakat Pelalawan mesti bersyukur masih ada investor seperti LIH yang mau mengelola lahan sawit di wilayah perusahaan ini. Kehadiran LIH sangat menguntungkan masyarakat Pelalawan, belum tentu ada lho yang mau kelola lahan ini selain Langgam,” katanya saat dihubungi, Rabu (10/2).

Sejak beroperasi, Hambali menambahkan, LIH termasuk perusahaan yang komunikatif dan selalu mengikuti ketentuan yang berlaku. Bahkan ketika lahan perusahaan mengalami kebakaran di akhir bulan Juli 2015 lalu, manajemen LIH langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pemerintah dan pemangku kepentingan di Pelalawan.

“Kami di dinas kehutanan tidak pernah berkompromi dengan aturan, termasuk dalam pengelolaan lahan terkait ancaman kebakaran. Karena itu perusahaan sawit di Pelalawan harus melengkapi semua peralatan untuk mengantisipasi kebakaran itu. LIH termasuk perusahaan yang sudah menerapkan standar operasi tersebut,” ujarnya.

Sebelumnya Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menyambut baik keputusan LHK yang mencabut pembekuan ijin lingkungan LIH. Plt Ketua GAPKI Riau, Saut Sihombing menyatakan, bahwa pencabutan pembekuan ijin lingkungan LIH oleh menteri LHK menjadi bukti bahwa perusahaan sudah mengantisipasi bencana asap. LIH sudah memiliki peralatan pemadam kebakaran dan menerapkan beberapa langkah seperti kanal dan menara pengawas api serta petugas jaga sesuai Standar Prosedur Operasi (SOP) yang ada.

Saat bencana asap di Riau pada tahun 2015 lalu, Saut menegaskan bahwa sumber api bukan dari lahan perkebunan PT LIH. Tetapi api berasal dari luar lahan yang merambat karena kondisi angin yang cukup kencang. Hal ini diperparah dengan musim kering yang telah menyebabkan lahan gambut di luar lahan mudah terbakar.

"PT LIH sudah melapor tentang munculnya titik api di sekitar lahan kepada Pemkab Pelalawan, Polsek dan Kecamatan Langgam. Jadi langkah PT LIH sudah sesuai SOP dalam mengantisipasi Karhutla. Apalagi api bukan berasal dari dalam lahan PT LIH," ujarnya.

Pada 25 Januari 2016 lalu, Menteri LHK melalui surat keputusan No. SK39/2016.SK  mencabut pembekuan izin lingkungan PT Langgam Inti Hibrindo. Izin lingkungan LIH sempat dicabut setelah peristiwa kebakaran di lahan perkebunan yang berlokasi di Desa Gondai, Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Riau seluas 201 hektar. LIH memiliki total area seluas 8.716 hektar dengan luas lahan yang tertanam mencapai 7.155 hektar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper