Bisnis.com, SURABAYA—Federasi Serikap Pekerja Metal Indonesia atau FSPMI terlebih dulu akan membentuk organisasi masyarakat sebelum mendirikan partai politik.
Presiden FSPMI Said Iqbal mengatakan secara umum federasi tetap independen tetapi tidak netral. Dengan kata lain, pendirian partai politik tidak langsung dilakukan FSPMI melainkan oleh ormas bentukan federasi.
“Ini sejalan dengan prinsip kami, independen tetapi tidak netral. Artinya, seluruh dukungan akan disalurkan kepada parpol alternatif yang nanti dibentuk,” tuturnya di sela penutupan Kongres V FSPMI di Surabaya, Rabu (10/2/2016).
Pendirian partai politik terkait dengan kebutuhan serikat pekerja atas perlindungan dari sisi politik. Adapun parpol yang eksis sekarang dinilai tidak ada yang benar-benar dapat memperjuangkan aspirasi buruh.
Basis konstituen partai alternatif bentukan serikat buruh nantinya tidak hanya diisi oleh pekerja melainkan pula nelayan dan petani. “Suara kami harus disatukan untuk memilih parpol alternatif ini yang diharapkan bisa membawa isu buruh,” ucap Said.
Sebelum membentuk parpol melalui organisasi masyarakat, akan dilakukan pendidikan politik terlebih dulu kepada anggota. Selanjutnya dilakukan pengorganisasian massa untuk membentuk ormas. Selanjutnya barulah merambah pendirian partai politik.
Pendidikan politik, imbuh Said, akan dilakukan usai Kongres V. Sejalan dengan ini pada 2017 akan dimulai penggalangan massa untuk membentuk ormas. “Kalau ormasnya tidak kuat belum tentu jadi membentuk partai politik. Semua tergantung kesiapan ormas,” ucapnya.