Bisnis.com, JAKARTA - Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia diminta berjihad untuk memperjuangkan kemajuan bangsa melalui pengabdian pada profesi masing-masing.
Hal itu disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam pidato pengukuhan dan rapat kerja nasional Majelis Pengurus Pusat (MPP) ICMI periode 2015-2020, Rabu (10/2/2016).
"Di sini hadir bersama dari semua profesi, tentu menggambarkan banyak hal bila digunakan sebagai jihad. Jihad dalam arti kemajuan, perjuangan untuk memajukan bangsa," ujar Kalla.
Menurut Kalla, ICMI merupakan organisasi islam dengan pengurus terlengkap di Indonesia. Pasalnya, jabatan kepengurusan diisi oleh perwakilan instansi baik dari jajaran eksekutif, legislatif, maupun yudikatif.
Dari sisi partai, pengurus ICMI berasal dari berbagai Partai Golongan Karya, Partai Amanat Nasional, Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera, dan lainnya. Berbagai profesi juga menghiasi jajaran kepengurusan, antara lain, ahli hukum, ahli keuangan, ahli komunikasi. ekonom, arsitek, dan sebagainya.
"Jadi apa yang kurang? Yang kurang itu bekerja. Maka itu harus punya tekad bekerja pada profesi masing-masing,,"selorohnya.
Dalam kepengurusan ICMI, Jusuf Kalla diangkat sebagai Ketua Dewan Penasihat Pusat ICMI, sementara jabatan Ketua Dewan Kehormatan Pusat diserahkan kepada Presiden Ke-3 Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie. Adapun, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan menduduki posisi Ketua Dewan Pakar Pusat.
Ketua Umum ICMI yakni Jimly Asshiddiqie didampingi enam wakil ketua umum, antara lain Muhammad Nuh, Ilham Akbar Habibie, Priyo Budi Santoso, Herry Suhardiyanto, Sugiharto, dan Sri Astuti Buchari.
Selain itu, Sekretaris Jenderal ialah Mohamad Jafar Hafsah, dan Bendahara Umum dijabat Firdaus Djaelani.