Bisnis.com, JAKARTA - JOB Pertamina PetroChina East Java (JOBPPEJ) menggelar program bank sampah guna membantu peningkatan kesejahteraan warga di sekitar Kabupaten Bojonegoro.
Field Admin Superitendent JOB PPEJ, Akbar Pradima, dalam siaran persnya, menjelaskan pihaknya telah memberikan pelatihan dan lokakarya di tujuh desa sekitar pengeboran, seperti, Desa Ngampel, Campurejo, Sukosari, Rahayu, Sambiroto, Kebon Agung dan Desa Bulurejo, agar setiap desa memiliki penggerak desa bersih, sehat dan mandiri (berseri).
Akbar memaparkan program Desa Berseri ini mengkombinasikan kepedulian pada lingkungan dan kewirausahaan yang berbasis pada sumber daya lokal, berorientasi pada pengembangan aset-aset penghidupan komunitas serta mendayagunakan potensi serta inisiatif komunitas. Selain itu berorientasi pada peningkatan kualitas komunitas yang berkelanjutan.
"Kualitas hidup masyarakat di sekitar daerah penunjang operasi harus meningkat dan berkelanjutan. Itu penting karena migas itu tidak terbarukan. Jadi kami ingin saat migas sudah habis, kualitas kehidupan masyarakat tidak menurun, tetapi justru meningkat," jelasnya, Jumat (5/2/2016).
Manajer Bank Sampah Desa Campurejo, Muhammad Yasin, mengungkapkan pembuatan bank sampah ini baru dimulai sekitar satu bulan lalu.
Warga mempunyai inisiatif membuat bank sampah dengan memanfaatkan dana CSR yang diberikan oleh operator minyak dan gas bumi (Migas) di wilayah setempat, Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ).
"Masyarakat Campurejo bisa mengumpulkan sampah rumah tangganya sendiri dan dijual kepada kami untuk diolah kembali menjadi barang siap jual," ujarnya.
Untuk mengumpulkan sampah rumah tangga itu sebelumnya anggota koperasi Bank Sampah melakukan sosialisasi kepada warga agar tidak membuang sampah plastik, logam, kertas dan kaca. Ajakan untuk mengumpulkan sampah itu mendapat tanggapan positif dari warga. Alhasil, setiap minggu sampah yang terkumpul bisa mencapai 1 kuintal.
Bukan hanya berhenti disitu, sebanyak 15 pekerja di bank sampah campurejo ini rencana kedepan akan menggandeng sekolah di desa ring satu lapangan migas Sukowati, untuk mengumpulkan sampah.
"Kedepan kita juga berencana menerima sampah sisa makanan juga untuk diolah menjadi pupuk kompos," ujar Admin Bank Sampah Campurejo, Ali Syafi'i.
Kepala Desa Campurejo, Edi Sampurno, menjelaskan pemanfaatan pemberian CSR kepada desa ring satu lapangan Sukowati, Blok Tuban, ini jika tidak bisa dimaksimalkan maka akan tidak berdampak pada peningkatan ekonomi kreatif berkelanjutan bagi masyarakat. Sehingga dia mengaku sudah mempersiapkan secara matang sumber daya manusia (SDM) untuk mengelola CSR tersebut.
"Desa sudah menyiapkan SDM dulu sebelum menerima CSR. Menjalin komunikasi dengan warga yang mengerti tentang administrasi untuk pengajuan program, maupun laporan," ungkapnya.
Secara pengelolaan, kata dia, pihak pemerintah desa tidak terlibat sama sekali. Pejabat desa dalam hal ini, menurutnya, hanya melakukan kontrol dan memberi ruang sebesarnya untuk menampung kreatifitas warga. "Semua yang mengurus murni dari warga sendiri," tegasnya.
Saat ini, beberapa program CSR yang diterima dari operator migas di Lapangan Sukowati, Blok Tuban, JOB PPEJ itu bisa dimanfaatkan warga dan mengangkat ekonomi kemasyarakatan. Selain bank sampah, ada warga di ring satu itu sebelumnya juga mendapat pelatihan tentang pembuatan pupuk organik, pembuatan pakan ternak, pengembangan home industri kreatif ramah lingkungan dan berbasis 3 R serta pemanfaatan pekarangan untuk budidaya holtikultura.