Kabar24.com, MOSCOW--Merosotnya mata uang rubel membuat Rusia meningkatkan ekspor tepung gandum lebih dari 50% karena harga yang terlampau murah.
Data Bloomberg menunjukkan pada perdagangan Rabu (3/2) pukul 17:20 WIB harga gandum untuk kontrak Maret 2016 stagnan sebesar US$475,5 per bushel. Adapun mata uang rubel terdepresiasi 1,75% atau 1,3967 poin menjadi 78,4421 per dolar AS.
UkrAgroConsult dalam risetnya melaporkan pengiriman tepung dari Rusia pada medio Juli-Desember 2015 naik menjadi 137.000 ton dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebanyak 71.700 ton. Dalam satuan dolar, harga telah terjatuh ke titik terendah sejak Agustus 2013, yakni mencapai US$257 per ton.
Dengan mempetimbangkan peningkatan produksi dalam negeri dan pertumbuhan ekspor, Negeri Beruang Merah akan mencari ceruk pasar yang baru. Pemerintah memang memberikan kebijakan positif dengan tidak membatasi kapasitas pengiriman tepung. Lain halnya dengan gandum yang dikenakan pajak tinggi.
Selama ini, United Arab Emirates menjadi pasar terbesar yang mengonsumsi 25% pengiriman dari Rusia, kemudian disusul oleh Georgia dan China.
Rubel Merosot, Rusia Pacu Ekspor Tepung Gandum
Merosotnya mata uang rubel membuat Rusia meningkatkan ekspor tepung gandum lebih dari 50% karena harga yang terlampau murah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
12 menit yang lalu
Dasco: Pertemuan Prabowo dan SBY di Cikeas Bahas Lembaga Investasi
26 menit yang lalu
Kejagung: Ada Pejabat PN Surabaya Terlibat di Kasus Ronald Tannur
30 menit yang lalu
Ghufron Sebut Prabowo Bisa Batalkan Supres Capim KPK Jokowi
33 menit yang lalu