Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perpustakaan Apung di Medan Resmi Beroperasi

Kami pernah membangun perpustakaan terapung di Kampung Nelayan, namun bangunan hanya bertahan sebentar lalu ambruk,
Petugas pengelolaan manuscript melakukan proses digitalisasi naskah kuno di perpustakaan Museum Radya Pustaka Solo, Selasa 17 November 2015./JIBI - Ivanovich Aldino
Petugas pengelolaan manuscript melakukan proses digitalisasi naskah kuno di perpustakaan Museum Radya Pustaka Solo, Selasa 17 November 2015./JIBI - Ivanovich Aldino
Bisnis.com, BELAWAN - Untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat Kampung Nelayan Belawan, Komunitas Perpustakaan Terapung resmi mendirikan perpustakaan yang dikhususnya untuk anak-anak nelayan.
 
Inisiator perpustakaan terapung Kampung Nelayan Belawan, Irwan mengatakan, luas perpustakaan terapung hanya sekitar 5m x 5m.
 
Koleksi buku yang tersedia masih sangat terbatas yakni hanya berkisar 600 koleksi buku. Dia mengungkapkan pembangunan perpustakaan terapung Kampung Nelayan ini bukanlah pertama kali dilakukan.
 
"Kami pernah membangun perpustakaan terapung di Kampung Nelayan, namun bangunan hanya bertahan sebentar lalu ambruk," katanya di Kampung Nelayan, akhir pekan lalu.
 
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Yayasan Bangun Bahari Sidik Eka Hermawan menceritakan pembangunan perpustakaan terapung Kampung Nelayan dilaksanakan pada 26 Januari 2014, lalu pada 30 Januari 2015 pondasi bangunan rubuh karena terkikis pasang dan surut air laut.
 
Lalu, Komunitas Perpustakaan Terapung yang berada di bawah naungan Yayasan Bangun Bahari mencari pendanaan baru menggunakan proposal.
 
"Selain menggunakan uang pribadi, kami dapat dukungan dari teman-teman mahasiswa untuk memperbanyak koleksi buku. Sedangkan biaya untuk membangun perpustakaan, kami door to door ke perusahaan sekitar Medan,"
 
Saat ini Perpustakaan Terapung Kampung Nelayan Belawan memiliki biaya sewa Rp500.000 selama enam bulan.
 
Dia menuturkan, aksi sosial membangun daerah pesisir Belawan telah dirintis sejak duduk di bangku kampus, Universitas Negeri Medan (Unimed).
 
Menurutnya, dengan meningkatkan kualitas pendidikan anak maka kemampuan hidup dan ekonomi masyarakat juga akan sejalan naik. Pembangunan perpustakaan terapung untuk mendukung sekolah yang ada di Kampung Nelayan.
 
Saat ini, Kampung Nelayan hanya memiliki satu sekolah dasar, tanpa bangunan SMP dan SMA. Usai menyelesaikan pendidikan SD, anak nelayan harus menyebrang laut setiap hari agar bisa melanjut ke pendidikan SMP dan SMA.
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper