Bisnis.com, HANOI—Meningkatnya aktivitas ekspor yang dibarengi oleh tingginya investasi asing yang masuk ke dalam negeri, membuat produk domestik bruto (PDB) Vietnam tercatat meningkat pada kuartal IV/2015.
PDB negara pengekspor beras terbesar di Asia Tenggara ini naik 7,01% pada kuartal IV/2015 dibandingkan 2014. Catatan tersebut berhasil melanjutkan tren positif Vietnam yang meraih kenaikan PDB sebesar 6,87% pada kuartal III/2015.
Berdasarkan data dari biro statisti Vietnam, ekonomi negara ini tumbuh 6,68% pada tahun ini, melampaui target 6,2% pemerintah. Raihan tersebut juga berada tipis di atas perkiraan survei Bloomberg yang memprediksi pertumbuhan 6,6%.
“Pertumbuhan ekonomi Vietnam telah mendapatkan momentum yang tepat. Sementara itu kondisi ini juga didukung denga baik oleh meningkatnya aktivitas ekspor, investasi asing dan permintaan domestik," kata Jonathan Dunn, Wakil Dana Moneter Internasional (IMF) di Vietnam.
Sebelumnya Bank Sentral Vietnam melemahkan dong sebanyak tiga kali sepanjang tahun ini. hal tersebut merupakan langkah pemerintah untuk memacu ekspor setelah China mendevaluasi yuan, sehingga menyeret nilai tukar yang lebih rendah di kawasan Asia.
Asian Development Bank (ADB), dalam risetnya, memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Vietnam pada 2015 ini akan menjadi yang tercepat di antara enam negara Asia Tenggara lainnya. Seperti diketahui, negara-negara lain seperti Malaysia, Indonesia dan Singapura masih cukup bermasalah dengan kebijakan moneternya.
Selain mendevaluasi dong, negara ini juga memanfaatkan tutunnya harga minyak dunia untuk meningkatkan permintaan domestik dan mraih target inflasi nasional. Di sisi lain pemerintah Vietnam juga akan fokus pada langkah-langkah untuk meningkatkan sektor bisnis nasional , terutama sektor swasta, sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan produktivitas negara pada 2016-2020.
Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung mengatakan,guna melewati target PDB 2016 yang mencapai 6,7%, perekonomian nasional akan menghadapi tantangan yang lebih berat. Pasalnya tekanan pada dong akan terus meningkat, dan harga komoditas diperkirakan juga akan terus turun.
Sebelumnya, Bank Dunia memprediksikan, pertumbuhan PDB Vietnam pada 2016 hanya akan mencapai 6,5%. Namun demikian, Country Director Bank Dunia untuk Vietnam Victoria Kwakwa memperkirakan negara ini akan menjadi negara yang menjanjikan untuk investasi karena telah melewati fase turbulensi ekonomi yang baik, di tengah tekanan eksternal yang cukup kuat.
"Permintaan domestik yang kuat, kinerja ekspor yang tangguh, inflasi yang rendah dan meningkatnya kepercayaan, telah membuat Vietnam memiliki pondasi yang lebih kuat untuk pertumbuhan jangka menengah," katanya.