Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Undang Cendekiawan dan Budayawan Makan Siang

Presiden Joko Widodo siang ini mengundang sejumlah cendekiawan dan budayawan untuk makan siang bersama di Istana Negara Jakarta, Selasa (22/12/2015).
Presiden Joko Widodo (keempat kiri) didampingi Kepala Staf Presiden Teten Masduki (ketiga kiri) berdialog dengan Budayawan Romo Magnis Suseno (ketiga kanan), Butet Kertaradjasa (kanan), Radhar Panca Dahana (keempat kanan) serta Penari Nungki Kusumastuti (kedua kanan) saat jamuan makan siang dan dialog di Istana Negara, Jakarta, Selasa (22/12). /Antara
Presiden Joko Widodo (keempat kiri) didampingi Kepala Staf Presiden Teten Masduki (ketiga kiri) berdialog dengan Budayawan Romo Magnis Suseno (ketiga kanan), Butet Kertaradjasa (kanan), Radhar Panca Dahana (keempat kanan) serta Penari Nungki Kusumastuti (kedua kanan) saat jamuan makan siang dan dialog di Istana Negara, Jakarta, Selasa (22/12). /Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo siang ini mengundang sejumlah cendekiawan dan budayawan untuk makan siang bersama di Istana Negara Jakarta, Selasa (22/12/2015).

Dalam forum itu Presiden yang didampingi Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Tim Komunikasi Presiden Sukardi Rinakit meminta pendapat atau masukan dari para tamunya dalam rangka pembangunan bangsa dan negara.

Pantauan Kabar24.com, pertemuan makan siang berlangsung mulai pukul 12.00 di ruang tengah Istana Negara. Pihak istana menyediakan meja kayu panjang dikelilingi kursi empuk berwarna cokelat sehingga peserta makan siang bisa saling berhadapan.

Adapun cendekiawan dan budayawan yang diundang adalah Radhar Panca, Franz Magnis-Suseno, Nungky Kusumastuti, Yockie Suryoprayogo, Butet Kartarejasa, Mohammad Sobary, Tamrin Amal Tamagola, Haidar Bagir, Nasirun, Tisna Sanjaya, Mustofa Bisri, Sindhunata, Toety Heraty, Komarudin Hidayat, Made Winata, Syafii Maarif, Nyoman Nuarta, dan Sys NS.

Romo Magnis dalam kesempatan itu memberi saran kepada Presiden agar pemerintah fokus dalam pemberantasan korupsi. Menurutnya, semua menyadari bahwa tidak mudah melaksanakan pemberantasan korupsi secara cepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akhirul Anwar
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper