Kabar24.com, JAKARTA -- Konsep baru yang merupakan bagian dari diversifikasi pelabuhan. Konsep tersebut merupakan bisnis baru sekaligus solusi bagi area dengan kawasan industri yang ramah lingkungan perlu terus dikembangkan.
"Pelabuhan di masa depan tidak hanya melayani kapal, namun juga mengolah sampah menjadi energi dan bisa menjual listrik. Ini perlu terus dikembangkan," kata Guru Besar Fakultas Teknologi Kelautan Universitas Teknologi Sepuluh November (ITS) Daniel M Rosyid dalam seminar kemaritiman seperti dikutip di laman ITS, Kamis (26/11/2015).
Lebih lanjut, Dosen Jurusan Teknik Kelautan ini juga mengajak para mahasiswa agar terbuka untuk bekerja di luar pulau. "Jangan salahkan orang lain kalau kepulauan kita dikuasai asing ketika kita sendiri hanya mau kerja di Jawa saja," tandasnya.
Dalam membangun semangat bahari, lanjut Daniel, para pemuda bisa menggalangkan dengan cara menggelar acara-acara atraktif atau olah raga air di kolam maupun sungai. Dengan cara ini, para pemuda juga turun berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Dalam kesempatan itu, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa ITS periode 2014-2015, Fajri, mendukung kolaborasi dalam membangun semangat bahari demi tercapainya visi maritim. Menurutnya, mahasiswa tidak boleh terkotak-kotak dalam satu disiplin ilmunya saja. "Kita harus berkolaborasi dan menambah wawasan," pungkasnya.