Bisnis.com, TANGSEL-Arus lalu lintas di depan kantor Walikota Tangerang Selatan dan sekitarnya masih terpantau padat hingga malam ini, Selasa (24/11/2015) kendati aksi demo buruh sudah berakhir.
Kondis lalu lintas jalan tersebut bukan hanya di Jl Raya Siliwangi, didepan kantor walikota, tetapi juga di Jl Pajajaran, dan Jl Surya Kencana arah bunderan Pamulang, Tangsel.
“Jalan masih masih macet pak, mungkin karena tadi ada demo buruh di depan kantor Walikota, disamping juga karena sekarang jam sibuk pulang kerja,” kata Fatony, warga Jl Raya Siliwangi, Pamulang, Tangsel, Selasa (24/11/2015).
Sebelumnya ratusan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Kota Tangsel mendatangi kantor Walikota Tangsel untuk menyampaikan aspirasi mereka antara lain menolak diberlakukannya Peraturan Pemerintah (PP) No.78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.
Peraturan Pemerintah yang antara lain mengatur bahwa kenaikan upah minimum kabupaten/kota disesuaikan dengan tingkat inflasi di daerah tersebut dinilai para buruh sangat merugkan mereka.
Sebab, dengan mengacu pada PP No.78 Tahun 2015 maka upah minimum kabupaten/kota (UMK) di Tangsel yang sekarang sebesar Rp2,7 juta akan naik menjadi Rp3 juta pada 2016.
Adapun usulan para buruh, dengan menolak pemberlakuan peraturan pemerintah tersebut maka besaran UMK Tangsel pada 2016 akan naik sekitar 25% menjadi Rp3,2 juta.
