Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Forum Perpustakaan Umum Indonesia, Tinia Budiati mengatakan, pihaknya ingin melakukan terobosan bagi perpustakaan Indonesia jelang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mendatang.
Rapat kerja Forum Perpustakaan Umum Indonesia dari 20 provinsi dan 25 kota/kabupaten yang diselenggarakan di Balai Kota, DKI Jakarta. Tinia membeberkan, rapat kerja ini mengusung agenda untuk merumuskan program kerja menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN.
"Jadi apa yang akan kita lakukan jelang MEA, strateginya seperti apa. Misalnya, kita mulai memasukkan koleksi-koleksi yang terkait dengan MEA dan buku-buku dari negara ASEAN," ujar Tinia di Balai Kota, Selasa (24/11/2015).
Tinia menyebut, Forum Perpustaan Umum Indonesia juga harus menyediakan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni agar bisa bersaing dan meningkatkan mutu dan kualitas perpustakaan di Indonesia. Hal ini mengingat ke depannya SDM perpustakaan tak hanya melayani pembaca dalam negeri tetapi juga dari luar negeri.
"Ini isu yang harus dipersiapkan, jangan sampai masyarakat ASEAN banyak yang bekerja di Indonesia, tapi masyarakat kita tak memahami. Maka kami ingin ke depannya, perpustakaan bisa menjadi arena yang angat digandrungi oleh masyarakat," jelas Tinia.
Tinia pun menceritakan di beberapa negara ASEAN, mereka sudah mulai memberikan sejumlah bacaan-bacaan tentang Indonesia kepada masyarakatnya. Pemerintah negara bersangkutan bahkan membuka sejumlah sarana les bahasa Indonesia.
"Dimana kita saat ini ada pembahasan untuk membuka les bahasa Vietnam, Thailand? Itu harusnya ada, itu juga yang kini kami persiapkan," ungkapnya.