Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mahasiswa ITB Ingin Bangun Pulau Berbentuk Teratai dari Lumpur Lapindo

Mahasiswa ITB Ingin Bangun Pulau Berbentuk Teratai dari Lumpur Lapindo
Sejumlah wisatawan melihat seratus patung sisa peringatan 8 tahun semburan lumpur lapindo yang ada area tanggul penahan lumpur Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (10/5)./Antara
Sejumlah wisatawan melihat seratus patung sisa peringatan 8 tahun semburan lumpur lapindo yang ada area tanggul penahan lumpur Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (10/5)./Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Tim mahasiswa Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung 2012, Kuya Navinata, menggagas pembangunan sebuah pulau baru bernama Lotus Island yang berlokasi di dekat Pantai Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur. 

Pulau berbentuk bunga teratai tersebut hasil reklamasi pantai berbahan utama lumpur Lapindo. Ketiga mahasiswa ITB itu adalah Mario Hartono, Denissa Sari Darmawi Purba, dan Tharina Nursalika Adhyati. 

Menurut Mario, gagasan membangun pulau baru itu berangkat dari masalah semburan lumpur hasil pengeboran Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur. Melihat potensi jumlahnya dan hasil kajian literatur memungkinkan, mereka membuat konsep pulau baru dari timbunan lumpur.

Hasil pengujian dari literatur dan parameter kimia serta fisik lumpur, diketahui lumpur Lapindo masih berada di bawah batas baku mutu air limbah hasil analisis mengenai dampak lingkungan. 

Kekerasan dari lumpur yang mengering juga jadi kelebihan lain. "Biasanya di Teknik Sipil reklamasi pantai memakai pasir dari gunung, ide yang pakai lumpur baru ini," ujanya kepada Tempo, Jumat, 13 November 2015. Jarak yang dekat antara lokasi pulau dengan sumber lumpur memudahkan pengangkutannya.

Konsep mereka yakni membangun dan mengembangkan reklamasi pantai yang efektif, inovatif, ramah lingkungan, serta dapat diterapkan di Indonesia. 

Lotus Island mereka rancang berbentuk bunga teratai dengan luas lahan mencapai 512 hektare. Pulau yang pembangunannya berkisar Rp 1,5 triliun itu terinspirasi dari reklamasi Palm Island di Dubai, Uni Emirat Arab.

Berada dekat jembatan Suramadu, kata Mario, Lotus Island dirancang terbagi dalam empat zona, yakni hunian, pariwisata, pelabuhan, dan kampung nelayan. 

Meskipun baru konsep, rancangan mereka sertai dengan model pondasi, pemecah gelombang, dan konstruksi lain agar timbunan lumpur tidak buyar. “Tentu saja masih perlu diteliti dan diuji lumpur itu,” kata Mario.

Rancangan tersebut menjadi kampiun Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional 2015 antar mahasiswa di Universitas Hasanuddin Makasar. Lomba yang berlangsung pada akhir Oktober lalu tersebut bertema Pengembangan Reklamasi Pantai yang Efektif, Inovatif, dan Ramah Lingkungan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper