Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2016, Program Simprolamas Surabaya Ditarget Beroperasi Penuh

Pemerintah Kota Surabaya menargetkan aplikasi berupa Sistem informasi program layanan masyarakat (Simprolamas) dapat beroperasi secara penuh pada awal 2016 sejalan dengan upaya pemantauan dan evaluasi data warga miskin (gakin) agar setiap program gakin tepat sasaran.
Warga miskin/Ilustrasi
Warga miskin/Ilustrasi

Bisnis.com, SURABAYA – Pemerintah Kota Surabaya menargetkan aplikasi berupa Sistem informasi program layanan masyarakat (Simprolamas) dapat beroperasi secara penuh pada awal 2016 sejalan dengan upaya pemantauan dan evaluasi data warga miskin (gakin) agar setiap program gakin tepat sasaran.

Asisten IV Sekkota Surabaya Bidang Kesejahteraan Rakyat, Eko Haryanto mengatakan aplikasi Simpolamas tersebut sebenarnya sudah mulai digunakan sejak pertengahan tahun ini, dan sampai Desember 2015 ditargetkan proses penyempurnaannya rampung.

“Sampai sekarang ini dalam tahap uji coba dan penyempurnaan, diharapkan tahun depan penggunaannya sudah efektif,” katanya seusai Forum Diskusi Peduli Anak dan Remaja Rentan, Kamis (12/11/2015).

Adapun Simprolamas tersebut akan bersinergi dengan e-Gakin yang dikelola oleh Bapemas KB. Program aplikasi tersebut berisi tentang program-program SKPD dari berbagai bidang yang khusus menyasar masyarakat.

Misalnya, program perlindungan sosial dari Dinsos untuk para lansia, anak yatim dan penyandang difable yang miskin dan terlantar, program layanan kebutuhan dasar seperti pendidikan, kesehatan dan pangan.

Selain itu, di bidang lain ada program pemberdayaan masyarakat dalam bentuk pelatihan keterampilan bekerja.

Simprolamas bersifat membantu menganalisa kebutuhan warga yang hasilnya dijadikan acuan sasaran penerima program warga miskin. Sementara e-Gakin lebih bersifat meng-update dan men-downgrade data warga miskin.

Sedikitnya ada 13 SKPD yang mendapatkan akses ke Simprolamas untuk meng-upload data, di antaranya adalah Bapemas KB, Disnaker, Disperdagin, Dinkop UMKM, Dinkes, Dinsos, dan Dispendik, Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang, Dinas PU Bina Marga dan Pematusan, Dispora, Distan serta kantor ketahanan pangan.

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Surabaya, Imam Siswandi menjelaskan, pengerjaan aplikasi Simprolamas pemkot melibatkan 42 surveyor, para tenaga IT, serta akademisi dari berbagai perguruan tinggi, terutama untuk menganalisa data gakin.

“Data gakin harus terus di update karena ada warga yang dulunya miskin lalu sekarang ekonominya sudah membaik, atau bahkan sebaliknya. Dengan data yang update maka setiap program pemberian bantuan untuk gakin nantinya tepat sasaran,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper