Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Padi di Bali Diprediksi Turun 6.979 Ton Tahun Ini

BPS Bali memprediksi produksi padi pada tahun ini berdasarkan angka ramalan II hanya sebanyak 850.965 ton gabah kering giling, atau mengalami penurunan sebanyak 6.979 ton (0,81%) dibandingkan dengan tahun lalu sebanyak 857.944 ton gabah kering giling.
Produksi padi di Bali diprediksi turun /ilustrasi
Produksi padi di Bali diprediksi turun /ilustrasi

Bisnis.com, DENPASAR— BPS Bali memprediksi produksi padi pada tahun ini berdasarkan angka ramalan II hanya sebanyak 850.965 ton gabah kering giling, atau mengalami penurunan sebanyak 6.979 ton (0,81%) dibandingkan dengan tahun lalu sebanyak 857.944 ton gabah kering giling.

Ketua BPS Bali Panusunan Siregar mengungkapkan penyebab penurunan itu karena luas panen menyusut 2.658 Ha (1,86%), kendati produktivitas mengalami kenaikan sebesar 0,65 kwintal per Ha (1,08%). Penurunan luasan panen terjadi di Kabupaten Tabanan yang diperkirakan mencapai 1.924 Ha, Karangasem mencapai 1.069 Ha, dan Buleleng 830 Ha.

“Seperti diketahui bahwa El Nino effect, telah memicu kekeringan pada sektor pertanian di sejumlah daerah di Indonesia tanpa terkecuali di Bali,” ujarnya, Kamis (5/11/2015).

Musim kemarau yang memicu krisis air bersih maupun irigasi dampaknya kian dirasakan oleh sejumlah petani akibat menurunnya debit air yang mengalir ke irigasi subak. Alhasil, luas panen dan produksi padi mengalami penurunan. Selain itu, bayang-bayang puso atau gagal panen membayangi para petani.

Berdasarkan data kekeringan pada tanaman padi yang dikeluarkan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Bali pada akhir September,total luasan lahan padi yang mengalami kekeringan seluas 635,76 Ha. Lahan tersebut tersebar di enam kabupaten, yakni Jembrana 263,50 Ha (41,45%), Gianyar 170 Ha (26,74%), Buleleng 115,5 Ha (18,17%), Badung 46,45 Ha (7,31%), Tabanan 38 Ha (5,98%), dan Karangasem 2,31 Ha (0,36%).

Sebagian besar atau seluas 401,45 Ha (63,14%) kekeringan yang terjadi dalam intensitasnya ringan. Sisanya seluas 101 Ha (15,89%) dengan intensitas berat, dan intensitas sedang seluas 87,00 hektar (13,68%), dan puso seluas 46,31 Ha (7,28%).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Feri Kristianto
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper