Bisnis.com, JAKARTA - Petinggi Partai Amanat Nasional mengadakan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo untuk membahas perkembangan situasi politik dan ekonomi terkini, serta perombakan Kabinet Kerja.
Ketua DPP PAN Yandri Susanto mengatakan pertemuan tersebut akan digelar pada Selasa (3/11/2015) malam ini. “Mereka akan membahas isu terkini. Bisa jadi membahas perombakan kabinet kerja,” katanya di Kompleks Gedung Parlemen, Selasa.
Yandri menuturkan, pertemuan tersebut dikemas dengan jamuan makan malam dengan Presiden Finlandia yang kebetulan berkunjung ke Indonesia. “Tapi bakal ada pembahasan dengan PAN setelah acara makan malam tersebut,” katanya.
Menurutnya, perombakan Kabinet Kerja sudah mengerucut karena sesuai informasi akan diumumkan pada pertengahan November atau setelah penyelenggaraan Pilkada pada 9 Desember 2015. “Itu [perombakan kabinet] segera kok. Mungkin pertengahan November.”
Seperti diketahui, isu perombakan kabinet kembali muncul setelah Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyatakan mengalihkan dukungan dari kelompok oposan kepada pemerintah pada awal September 2015.
Namun demikian, Yandri menolak jika perombakan kabinet itu dilakukan semata-mata untuk mengakomodasi dukungan PAN. “Beberapa pos menteri memang perlu dirombak karena kinerjanya buruk. Jadi kalau ada perombakan struktur menteri, itu bukan semata mewadahi PAN.”
Seperti diketahui, PAN telah menyiapkan beberapa kadernya untuk masuk dalam Kabinet Kerja pemerintahan Jokowi-JK. Hal tersebut dikuatkan oleh pernyataan
Wakil Ketua Umum PAN Totok Daryanto yang mengaku sudah mengajukan lima nama calon menteri kepada Presiden.
Dengan telah diajukannya nama-nama tersebut, tuturnya, PAN bakal menggeser sejumlah pos menteri teknis yang kini dijabat kader partai pendukung yang berafiliasi dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
Sampai sekarang, Zul sendiri belum berbicara banyak soal isu perombakan Kabinet Kerja yang bakal mengakomodasi kepentingan PAN.
Dalam beberapa kesempatan, Zul selalu berdalih tidak elok jika membicaraan jatah menteri dalam Kabinet Kerja. “Perombakan struktur menteri itu kewenangan Presiden Jokowi.”
Jika benar ada lagi, perombakan kabinet kerja sudah terjadi sebanyak dua kali sejak Presiden Jokowi dilantik pada 20 Oktober 2014. Perombakan struktur menteri atau reshuffle menteri pertama dilakukan pada 12 Agustus 2015.
Saat itu, Presiden Jokowi melantik Luhut Binsar Pandjaitan sebagai menkopolhukam, Darmin Nasution sebagai Menko Perekonomian, Rizal Ramli sebagai Menko Kemaritiman, serta Thomas Lembong sebagai Menteri Perdagangan.