Kabar24.com, JAKARTA — Silaturahmi Nasional Partai Golkar yang diikuti oleh petinggi dua kubu yang berseteru, Munas Bali dan Jakarta, menghasilkan kesepakatan untuk mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Agung Laksono, Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Jakarta, mengatakan silaturahmi nasional pada Minggu (1/11/2015) malam yang dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan menghasilkan beberapa kesepakatan.
Agung mengatakan, Partai Golkar akan bersatu memperkuat jaringan menghadapi Pilkada yang digelar pada 9 Desember 2015 dan akan mendukung pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.
“Jadi, tidak ada lagi kubu Koalisi Indonesia Hebat atau Koalisi Merah Putih. Ke depan, kami akan menjadi loyal kepada pemerintah, namun tetap kritis kepada pemerintah,” kata Agung dalam agenda tersebut.
Namun soal pernyataan dukungan kepada pemerintah, Partai Golkar kubu Munas Bali yag dipimpin oleh Aburizal Bakrie (Ical) enggan disebut keluar dari Koalisi Merah Putih (KMP) yang dibentuk untuk memberikan dukungan kepada calon presiden Prabowo Subiyanto dalam Pilpres 2014.
Setya Novanto, Wakil Ketua Umum Partai Golkar kubu Munas Bali secara tegas mengatakan Golkar tidak keluar dari KMP. “Dukungan atau loyalitas itu diberikan kepada pemerintah. Namun kami akan tetap kritis,” katanya di Kompleks Gedung Parlemen, Senin (2/11/2015).
Setya menegaskan, penyatuan dua kubu Partai Golkar tersebut murni untuk membantu pemerintah mengatasi situasi ekonomi yang kian sulit.
“Dukungan itu diberikan untuk membangun konstruksi yang bagus,” kata Setya yang kini menjabat sebagai Ketua DPR.
Dukungan itu, paparnya, akan diberikan Golkar untuk setiap tingkatan. “Kami akan berikan dukungan mulai dari DPR, DPRD Provinsi, hingga DPRD Kabupaten/Kota,” katanya.
Setya juga menepis jika pemberian dukungan kepada pemerintah tersebut untuk membidik jatah kursi menteri yang biasa diberikan kepada partai politik pendukung.
“Tidak. Kami tidak berpikiran ke sana, itu wewenang Presiden Jokowi,” ujarnya.
Seperti diketahui, pernyatan sikap dari petinggi Golkar tersebut hampir sama dengan sikap Partai Amanat Nasional (PAN) yang dinakhodai Zulkifli Hasan, mantan Menteri Kehutanan yang kini menjabat sebagai Ketua MPR.
“Hanya saja, sikap PAN sudah tegas untuk mendukung pemerintah. Kalau Golkar belum,” kata Zul.
Pernyataan dukungan PAN tersebut terungkap setelah Zul bertemu dengan Presiden Jokowi beberapa pekan lalu.
Bahkan kabarnya, PAN bakal segera menggeser sejumlah pos menteri teknis yang kini dijabat kader partai pendukung.
Hal tersebut dikuatkan pernyataan Wakil Ketua Umum PAN Totok Daryanto.
Meski disangkal oleh petinggi PAN lain, Totok mengaku sudah mengajukan lima nama calon menteri kepada Presiden.