Kabar24.com, JAKARTA—Pemerintah membuka seluruh fasilitas kesehatan, seperti Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan rumah sakit di daerah terdampak kabut asap selama 24 jam, untuk mengantisipasi kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Ari Dwipayana, Tim Komunikasi Presiden, mengatakan Menteri Kesehatan Nilla Djuwita Moeloek melaporkan telah melakukan antisipasi dan penanganan kesehatan masyarakat yang terpapar kabut asap kepada Presiden Joko Widodo.
“Menkes melaporkam telah menyiagakan seluruh fasilitas kesehatan selama 24 jam, dan menambah logistik, serta tenaga kesehatan di rumah sakit provinsi, kabupaten/kota,” kata Ari di Jakarta, Kamis (29/10/2015).
Ari menuturkan pemerintah juga telah menyediakan ruangan yang dilengkapi alat penjernih udara dan oksigen yang dapat digunakan oleh masyarakat.
Sejumlah fasilitas umum pun telah dialihfungsikan sebagai ruangan bebas asap, yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat.
Masalah kesehatan masyarakat di daerah yang terkena kabut asap memang menjadi fokus Presiden Jokowi. Hal itu juga menjadi alasan utama Presiden untuk mempersingkat lawatannya di Amerika Serikat.
Bahkan, Presiden memutuskan untuk berkantor di Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan, untuk sementara. Dengan begitu, Presiden dapat langsung memantau upaya pemadaman kebakaran hutan yang telah diinstruksikannya.
Keberadaan Presiden di OKI juga diikuti dengan Sekretaris Kabinet yang membawa beberapa dokumen penting untuk ditandatangani Presiden.
Untuk diketahui, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan setidaknya 10 orang tewas baik secara langsung maupun tidak langsung akibat kebakaran hutan dan lahan di Sumatra dan Kalimantan.
BNPB juga mencatat sekurangnya 503.874 jiwa menderita ISPA di enam provinsi sejak 1 Juli 2015 hingga 23 Oktober 2015.
Dari jumlah tersebut, 129.229 penderita ISPA berada di Jambi, 101.333 orang di Sumatra Selatan, 97.430 di Kalimantan Selatan, 80.263 di Riau, 52.142 di Kalimantan Tengah, dan 43.477 di Kalimantan Barat.