Bisnis.com, JAKARTA--Sejumlah lembaga sosial terus menyalurkan bantuan ke wilayah terdampak bencana asap, termasuk Palang Merah Indonesia yang melakukan operasi tanggap darurat selama tiga bulan, mulai November 2015 sampai Januari 2016.
Ketua Bidang Penanggulangan PMI sumarsono menyebutkan sejumlah rencana operasi tanggap darurat selama tiga bulan yang telah disusun.
"Pertama, memastikan kegiatan operasional rutin PMI tetap berjalan dalam kondisi bencana asap, seperti unit donor darah, markas atau posko, dan ambulans," paparnya, Kamis (29/10/2015).
Selanjutnya, PMI menjadikan markasnya di tingkag provinsi/kabupaten/kota menjadi rumah singgah (shelter) yang dilengkapi peralatan-peralatan seperti alat penjernih udara, tempat tidur, tabung masker, dan obat-obatan.
Lembaga independen itu juga membantu ketersediaan air bersih dengan mengirim kendaraan-kendaraan tangki, dan alat penjernih air, serta mendistribusikan tambahan masker.
Dimulai dengan pengiriman ke wilayah Sumatera sebanyak 10 kendaraan tangki air, dua alat penjernih air, dan 10 ambulans yang akan difokuskan di wilayah terdampak kabut asap.
Secara total, dilakukan pengiriman 700.000 masker ke sumatera dan Kalimantan.
Tak hanya itu, lembaga juga menyediakan layanan kesehatan, dan pertolongan pertama dengan memobilisasi tim medis. Terakhir, memberi layanan khusus di pengungsian untuk kelompok rentan.
Operasi ini bekerja sama dengan instansi pemerintah pusat dan daerah memberikan pelayanan kesehatan masyarakat. PMI mendapat bantuan dari mitra gerakan PMI seperti Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, Palang Merah Amerika dan Palang Merah Australia.