Kabar24.com, JAKARTA—Wakil Presiden Jusuf Kalla membantah kepulangan Presiden Joko Widodo dari Amerika Serikat ke tanah air yang lebih cepat dari jadwal semula disebabkan kabut asap akibat kebakaran hutan yang semakin parah di Indonesia.
Menurut JK, penyebaran asap yang terjadi di wilayah kebakaran hutan, seperti Palangkaraya, sudah sedikit berkurang karena turunnya hujan.
“Saya kira tidak juga semakin parah [kebakaran hutan]. Bahwa parah iya, tapi tidak bertambah dari hari ke hari,”ujarnya, Selasa(27/10/2015).
Pada prinsipnya, ujar JK, pemerintah akan berupaya keras melakukan restorasi terhadap kerusakan lingkungan.
Sebagai tahap awal, pemerintah akan mengadakan konferensi dengan mengundang para ahli dalam negeri dan luar negeri untuk membahas solusi restorasi lahan gambut.
Sebagai informasi, Indonesia merupakan negara ketiga terbesar pemilik lahan gambut, setelah Kanada dan Amerika.
Presiden Joko Widodo memutuskan mempercepat lawatannya di Amerika Serikat untuk segera kembali ke tanah air.
Keluhan dari masyarakat, laporan kesehatan, dan dampak sosial yang terjadi di daerah yang terkena asap adalah penyebab Presiden memutuskan tidak melanjutkan lawatan.
Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana menyebutkan Presiden akan segera meluncur ke Kalimantan Tengah dan Sumatera Selatan untuk memastikan pelayanan di bidang kesehatan bagi korban berjalan dengan baik.
Untuk kunjungan ke West Cost, AS, Presiden menugaskan menteri-menteri yang terkait, antara lain menteri komunikasi dan informatika, menteri perdagangan, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif.
Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dijadwalkan kembali ke tanah air pada Selasa (27/10/2015) dan diperkirakan tiba pada Kamis (29/10/2015) menggunakan pesawat kepresidenan.