Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Makin Jarang Digunakan, Suriname Butuh Guru Bahasa Jawa

Suriname membutuhkan guru Bahasa Jawa karena saat ini bahasa tersebut semakin jarang digunakan generasi muda negara eks koloni Belanda itu.
Gubernur Jatim Soekarwo/JIBIPhoto-Wahyu Darmawan
Gubernur Jatim Soekarwo/JIBIPhoto-Wahyu Darmawan

Bisnis.com, JAKARTA - Suriname membutuhkan guru Bahasa Jawa karena saat ini bahasa tersebut semakin jarang digunakan generasi muda negara eks koloni Belanda itu.

"Sekarang generasi Suku Jawa tinggal sedikit dan Bahasa Jawa sudah sangat jarang dipergunakan. Kami memerlukan guru bahasa," ujar Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Suriname Dominicus Supratikto kepada wartawan di sela pertemuannya dengan Gubernur Jatim Soekarwo di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin.

Menurut dia, saat ini para pemuda di Suriname lebih sering dan suka menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa sehari-hari.

"Bahasa Jawa sudah sangat jarang dipergunakan generasi muda, karena saat ini merupakan era kompetitif. Makanya itu kami memerlukan Guru Bahasa Jawa," ucapnya.

Ia mengakui di negara berpenduduk sekitar 500 ribu jiwa itu sangat terbuka dengan bangsa asing, seperti saat ini banyak sekali bangsa dari luar negeri membuka bisnis kecil-kecilan.

"Semisal, membuka toko kelontong dengan pegawai lima orang. Kegiatan itu sudah dianggap bahwa orang tersebut sebagai pengusaha dan sudah bisa mendapatkan kartu tanda penduduk," tuturnya.

Pihaknya mengaku sangat mengharapkan dukungan dari Pemprov Jatim untuk menjalin kerja sama antara Jawa Timur dan Negara Suriname untuk masa ke depan di berbagai bidang.

"Oleh karena itu Suriname menginginkan akan adanya pembukaan lahan yang ditanami kelapa sawit, kemudian sektor tambang juga masih perlu untuk digali, misalnya bauksit," imbuhnya.

Sementara itu, Soekarwo menyambut positif maksud kedatangan duta besar beserta sejumlah pengusaha yang menginginkan untu menjalin kerja sama.

"Kami ingin melihat bidang apa saja yang dapat dilakukan oleh para pengusaha Jawa Timur di Suriname. Kalau sudah mendapatkan gambaran tentunya akan lebih mudah untuk melakukannya," kata Pakde Karwo, sapaan akrabnya.

Pada kesempatan sama, orang nomor satu di Jatim itu juga memaparkan bahwa pendapatan ekonomi di wilayahnya didukung dari beberapa sektor, yakni 30 persen dari sektor industri, 17 persen dari sektor perdagangan, 15 persen dari sektor pertanian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper