Kabar24.com, MUARATEWEH -Titik panas atau hot spot yang biasanya menjadi awal kebakaran terpantau di Kabupaten Barito Utara.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyebutkan satelit Terra/Aqua (NASA) kembali mendeteksi 42 titik panas atau hotspot tersebar di wilayah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah.
"Titik api terdeteksi pada Senin (26/10/2015) sampai pukul 05.00 WIB yang menunjukkan terjadi peningkatan, dibanding sebelumnya," kata Kepala Kelompok Tenaga Teknis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Muarateweh, Sunardi di Muarateweh, Senin (26/10/2015).
Menurut Sunardi, titik panas itu terdeteksi di tujuh kecamatan yaitu di Gunung Timang terdapat delapan titik panas, Lahei sebanyak 16 titik api.
Kemudian Lahei Barat ada tiga, Montallat ada satu, Teweh Baru sembilan titik api, Teweh Selatan ada tiga dan Kecamatan Teweh Tengah tercatat dua titik api.
"Jadi jumlah titik api ini bertambah dibanding Minggu (25/10) sampai jam 05.00 WIB yang terpantau hanya tujuh titik panas," katanya.
Sementara kabut asap pada Senin pagi dengan jarak pandang sekitar 500 meter dengan jarak pandang vertikal 400 feet bertambah pendek dibanding Minggu sore dengan jarak pandang 800 meter dengan jarak pandang vertikal 600 feet.
"Meski masih berkabut, cuaca terlihat lebih cerah dalam tiga hari terakhir dan pagi ini sinar matahari lebih terang," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Barito Utara, Elpi Epanop mengatakan seluruh sekolah di daerah ini kembali normal mulai Senin (26/10), setelah sepekan diliburkan akibat kabut asap.
Kabut asap pada Senin pagi ini mulai berkurang atau tidak tebal lagi.
"Aktivitas belajar dan mengajar di daerah ini kembali masuk sekolah dan diharapkan kabut asap ini terus menghilang sehingga sekolah berjalan normal kembali," katanya.