Kabar24.com, JAKARTA -- Yayasan Coca Cola Foundation Indonesia (CCFI) akan menyalurkan bantuan yang diberikan oleh Yayasan Bill dan Melinda Gates (BMGF) sebesar 12 juta Dolar AS atau senilai dengan Rp163,7 Miliar untuk mengembangkan perpustakaan-perpustakaan di daerah menjadi pusat belajar berbasis layanan teknologi informasi (TI) yang bisa digunakan oleh masyarakat.
President Global Development Yayasan Bill dan Melinda Gates, Christopher Elias, mengatakan dengan tersedianya akses internet cepat, perpustakaan umum bisa menghadirkan berbagai program yang dapat membantu kehidupan masyarakat menjadi lebih baik.
"Dengan menghadirkan berbagai informasi yang sesuai dengan kebutuhan, maka program ini bisa membantu kehidupan masyarakat yang menggunakan jasa perpustakaan menjadi lebih baik dan sejahtera," kata Chris saat konferensi pers di Hotel Darmawangsa, Jakarta, Senin (26/10/2015).
Sementara itu, Ketua Yayasan Coca Cola Indonesia, Titie Sadarini mengatakan PerpuSeru akan terus bermitra dengan perpustakaan nasional maupun perpustakaan-perpustakaan di tingkat kabupaten dan desa untuk terus mengembangkan fungsi perpustakaan di Indonesia.
PerpuSeru sendiri merupakan program yang memanfaatkan keberadaan perpustakaan umum yang sudah ada untuk memberdayakan jutaan masyarakat dengan mendorong inovasi dan kreatifitas baru, serta menyediakan berbagai pengetahuan jutaan masyarakat maupun keterampilan praktis yang relevan.
Program PerpuSeru sejak 2011 hingga sekarang sudah berhasil mentransformasikan 118 perpustakaan umum di 34 kabupaten dan 84 desa di 16 provinsi di Indonesia.
Erlyn menjelaskan, dengan donasi yang diberikan oleh BMGF, diharapkan ada 550 perpustakaan di 99 kabupaten dan 451 desa yang bertransformasi menjadi pusat belajar masyarakat dengan memaksimalkan kegiatan belajar menggunakan fasilitas TI.
"Selain menggunakan komputer berjaringan internet, masyarakat juga bisa mengikuti program pelatihan dan monitoring serta pendampingan tentang bagaimana memanfaatkan teknologi untuk menciptakan kesempatan ekonomi dan pengetahuan," paparnya.
Salah satu manfaat telah dirasakan oleh pemuda bernama Wahid, seorang juru parkir di perpustakaan Pamekasan, Jawa Timur yang kini memiliki usaha peternakan ayam setelah mengikuti pelatihan di perpustakaan.
Mulanya, Wahid belajar cara berternak ayam dari internet di perpustakaan tersebut. Saat ini, dia telah memiliki 100 ayam yang dipelihara sendiri dan 150 ayam yang dikelola oleh mitranya. Atas usaha tersebut, dia berhasil mendapatkan keuntungan antara Rp 2-3 juta per bulannya.