Bisnis.com, TANGERANG—Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) siap mengalokasikan sebagian kuota penerima beasiswa ke luar negeri untuk penyandang disabilitas.
Kepala Badan Litbang SDM Kominfo Basuki Yusuf Iskandar mengatakan kuota yang diberikan mulai tahun ini sejumlah lima orang dari total 20 orang yang akan di sekolahkan ke negara lain.
“Beasiswa ini untuk S2 di bidang teknologi informasi dan komunikasi, mulai tahun ini akan buka untuk yang diffable,” ucapnya saat ditemui usai jumpa pers lomba IT untuk penyandang disabilitas, di Tangerang, Senin (26/10/2015).
Tidak ada pembedaan syarat atau standar kompetensi calon penerima beasiswa yang disable dan tidak. Adapun negara yang banyak dibidik adalah Belanda, Inggris, Korea Selatan dan negara eropa lainnya.
“Remaja penyandang disabilitas memiliki hak yang sama dengan orang lain untuk dapat kesejahteraan,” ucap Basuki.
Peningkatan kompetensi keterampilan seorang penyandang disabilitas tak lain ditempuh melalui jalur pendidikan khususnya formal. Untuk mendorong hal ini Kominfo turut mendukung gelaran Global IT Challenge for Youth with Disabilities (GITC).
Tahun ini GITC di Indonesia berlangsung di kampus Universitas Multimedia Nusantara.
Tim RI berhasil memilih 36 orang remaja penyandang disabilitas berusia 15-24 tahun.
Mereka didampingi 12 pakar IT dan 12 pendamping dan akan bersaing dengan 14 negara lain.