Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Horeee! Bangka Barat Berpotensi Hujan

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Kota Pangkalpinang memprakirakan wilayah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung, pada Selasa (27/10) mulai berpotensi turun hujan.
Ilustrasi/globe-views.com
Ilustrasi/globe-views.com

Kabar24.com, PANGKALPINANG - Ditengah maraknya kabut asap di sejumlah wilayah, kabar soal potensi bakal turun hujan terasa bagai kabar baik yang muncul setelah lama ditunggu.

Maklum saja, selama ini upaya pemadaman api di sejumlah lokasi kebakaran hutan dan lahan berlangsung sulit karena ketiadaan sediaan air, salah satunya karena hujan tak kunjung datang. Kabar gembira soal kemungkinan datangnya hujan itu disampaikan BMKG Pangkalpinang.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Kota Pangkalpinang memprakirakan wilayah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung, pada Selasa (27/10) mulai berpotensi turun hujan.

"Berdasarkan pantauan cuaca, hujan yang terjadi di daratan tersebut masih dalam intensitas ringan," kata Staf Koordinator Unit Analisa Kantor BMKG Pangkalpinang Evi Diana Prihatiningsih di Pangkalpinang, Senin (26/10/2015).

Namun secara keseluruhan, potensi hujan di daratan itu masih relatif rendah karena hujan hanya terjadi di satu dari tujuh kabupaten/kota yang ada di Bangka Belitung (Babel).

"Enam daerah lainnya meliputi Kabupaten Bangka, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Belitung dan Belitung Timur serta Kota Pangkalpinang kondisi cuaca masih sama seperti beberapa hari sebelumnya, yakni cerah dan berawan," katanya.

Sementara itu, ketinggian gelombang laut di perairan Babel diperkirakan akan mencapai sekitar 2,5 meter.

"Ketinggian gelombang laut ini diprediksi terjadi di Selat Karimata bagian selatan dengan kecepatan angin mencapai 35 kilometer per jam bergerak dari timur menuju selatan," katanya.

Sedangkan ketinggian gelombang laut di perairan Babel lainnya seperti di Selatan Bangka, Selat Gelasa dan Utara Bangka mencapai dua meter disertai angin dengan kecepatan berkisar antara 15-32 kilometer per jam.

Evi mengatakan dengan kondisi gelombang laut saat ini, nelayan tradisional diimbau untuk tidak melakukan aktivitas sampai ketengah laut mengingat ketinggian gelombang ini masih belum cukup aman.

"Kami mengimbau agar nelayan yang menggunakan perahu kecil maupun sedang untuk sementara waktu tidak melakukan penangkapan ikan sampai ke tengah laut karena ketinggian gelombang ini dapat membahayakan keselamatan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper