Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABUT ASAP: 2.803 Jiwa di Pasaman Derita Infeksi Saluran Nafas Akut

Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, mengemukakan, selama tiga bulan terakhir jumlah penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di daerah itu mencapai 2.803 jiwa.
Aktivis lingkungan dari Komunitas Satria Hijau membentangkan poster saat menggelar aksi menolak kabut asap di Medan, Sumatera Utara, Jumat (23/10)./Antara
Aktivis lingkungan dari Komunitas Satria Hijau membentangkan poster saat menggelar aksi menolak kabut asap di Medan, Sumatera Utara, Jumat (23/10)./Antara

Bisnis.com, LUBUK SIKAPING ----  Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, mengemukakan, selama tiga bulan terakhir jumlah penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di daerah itu mencapai 2.803 jiwa.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman, Desrizal di Lubuk Sikaping, Sabtu (24/10/2015) mengatakan, dalam tiga bulan terakhir penderita Ispa di daerah ini tercatat mencapai 2.803 jiwa dan ada kecendrungan mengalami penurunan kasus.

"Ispa yang terjadi tersebut tidak bisa kita generalisir karena adanya kabut asap, sebab selama ini Ispa terjadi tidak hanya karena kabut asap, namun juga masih banyak penyebab lainnya," kata Desrizal.

Namun demikian berdasarkan data yang ada, penderita Ispa tersebut setiap bulannya rata-rata berada pada angka 900 jiwa dengan berbagai keluhan.

Dari data Dinas Kesehatan setempat untuk Juli 2015 jumlah penderita Ispa yang tercatat mencapai 972 jiwa. Kemudian pada Agustus 2015 turun menjadi 916 jiwa dan kemudian pada September kembali meningkat menjadi 915 jiwa.

Dinkes menjelaskan, Ispa merupakan penyakit terbanyak di daerah itu dan tidak hanya terjadi saat kabut asap mulai melanda daerah tersebut, meski merupakan kiriman dari daerah lain. Di Pasaman tidak ditemukan adanya titik panas ataupun pembakaran lahan, hutan, dan sejenisnya.

Dinkes menjelaskan, Ispa selain disebabkan kabut asap juga dapat muncul karena serangan mikroorganisme virus seperti adenovirus, rhinovirus, coronavirus, pneumokokus, streptococus dan yang paling umum adalah virus influenza, selain itu bakteri, jamur dan debu juga dapat menjadi penyebab terjadinya penyakit tersebut.

"Sebab itu, tidak hanya kabut asap yang harus diwaspadai oleh masyarakat terkait Ispa ini, namun juga kebersihan, dan gaya hidup harus diperhatikan, agar terhindar dari Ispa," katanya.

Desrizal menambahkan, agar tubuh tidak mudah terserang ispa tersebut, masyarakat juga dilanjutkan memperbanyak minum air mineral, buah-buahan dan asupan gizi yang baik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper