Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendaki Gunung Lawu Ini Sempat Selfie Sebelum Hangus Terbakar

Suryanto, warga Jalan Imam Bonjol, Kota Blitar, Jawa Timur, meyakini satu jasad pendaki Gunung Lawu yang hangus terbakar dan masih dalam proses identifikasi DNA adalah putranya, Aris Munandar, 25. Keyakinan itu didapat Suryanto dari informasi yang dihimpun dari teman-teman putranya itu yang juga menjadi korban kebakaran di Gunung Lawu.
Petugas meminta keterangan para pendaki yang selamat dari peristiwa kebakaran di jalur pendakian Gunung Lawu saat tiba di Pos Pendakian Cemoro Sewu, Magetan, Jawa Timur, Minggu (18/10). Tujuh orang pendaki Gunung Lawu dipastikan tewas terbakar dan belasan orang luka bakar saat terjadi kebakaran di sekitar Pos III hingga Pos IV./Antara
Petugas meminta keterangan para pendaki yang selamat dari peristiwa kebakaran di jalur pendakian Gunung Lawu saat tiba di Pos Pendakian Cemoro Sewu, Magetan, Jawa Timur, Minggu (18/10). Tujuh orang pendaki Gunung Lawu dipastikan tewas terbakar dan belasan orang luka bakar saat terjadi kebakaran di sekitar Pos III hingga Pos IV./Antara

Kabar24.com, JAKARTA--Suryanto, warga Jalan Imam Bonjol, Kota Blitar, Jawa Timur, meyakini satu jasad pendaki Gunung Lawu yang hangus terbakar dan masih dalam proses identifikasi DNA adalah putranya, Aris Munandar, 25. Keyakinan itu didapat Suryanto dari informasi yang dihimpun dari teman-teman putranya itu yang juga menjadi korban kebakaran di Gunung Lawu.

“Cerita teman-temannya yang selamat dalam pendakian meyakinkan saya jika itu Aris,” kata Suryanto di rumahnya di Jalan Imam Bonjol, Kota Blitar, Rabu (21/10/2015) petang.

Suryanto telah diundang petugas medis dari Polda Jawa Timur mengidentifikasi jenazah di Rumah Sakit Umum Daerah DR Suyadiman Magetan. Menurut Suryanto, kondisi anaknya sangat mengenaskan dengan tubuh hangus terbakar.

Berdasarkan kisah teman-temannya yang selamat, Aris sempat berfoto selfie sebelum api menyambar tubuhnya. “Saya tak tega melihat kondisi jenazahnya,” katanya.

Suryanto mengisahkan bahwa Aris Munandar memang dikenal menyukai kegiatan mendaki gunung sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Berulangkali putra sulung pasangan Suryanto dan Adelin Simolang ini menaklukkan gunung berbahaya dengan selamat.

Kebiasaan itu dilakukan terus hingga dia bekerja di satu perusahaan di Jakarta. “Pendakian di Gunung Lawu juga dilakukan dengan teman kantornya,” kata Suryanto.

Di antara enam korban tewas lainnya yang sudah teridentifikasi dan sudah dievakuasi dari puncak Lawu memang ada dua warga Jakarta. Mereka adalah Joko Prayitno, 31 tahun, warga Jalan Asia Baru, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat; dan KartIni, 29 tahun, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Seluruhnya ada sembilan rombongan pendaki dari Jakarta dalam rombongan Joko dan Aris.  Mereka berangkat pada Jumat malam 16 Oktober 2015. Kesembilan orang itu melalui Pos Cemoro Kandang, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, keesokan harinya.

Nur, satu di antara anggota rombongan itu yang selamat, mengatakan bahwa setelah mencapai puncak gunung, ia dan tiga orang temannya memilih beristirahat di Pos V. Sedangkan Joko Prayitno, Aris Munandar, dan empat anggota rombongan bermaksud turun lebih dulu.

Saat berada di sekitar pos III dan IV, api yang berkobar membakar tubuh tujuh pendaki yang tengah berjalan di jalur pendakian. "Saya tidak tahu kejadiannya, karena saya sakit dan beristirahat di Pos V,’’ ucap perempuan berhijab tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo.co

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper