Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Astaga, Kabut Asap Mulai Kepung Ternate & Maluku Utara

Badan Meteorologi, Kilimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Ternate, Maluku Utara (Malut) menyatakan, hampir seluruh wilayah provinsi itu diselimuti kabut asap dan jarak pandang sekitar 800-900 meter.
Pengendara roda dua melintas di jalan lintas Sumatera yang diselimuti kabut asap, di Rokan Hilir, Riau, Selasa (13/10). /Antara
Pengendara roda dua melintas di jalan lintas Sumatera yang diselimuti kabut asap, di Rokan Hilir, Riau, Selasa (13/10). /Antara

Bisnis.com, TERNATE - Badan Meteorologi, Kilimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Ternate, Maluku Utara (Malut) menyatakan, hampir seluruh wilayah provinsi itu diselimuti kabut asap dan jarak pandang sekitar 800-900 meter.

Prakirawan Cuaca BMKG Ternate, Muhammad Rivan di Ternate, Kamis (22/10/2015), menyatakan wilayah yang diselimuti kabut asap di antaranya Kota Ternate, Tidore, Halmahera Tengah, Halmahera Barat, Halmahera Timur, Halmahera Selatan, Halmahera Utara, Kepulauan Sula dan Pulau Morotai.

Data terakhir pada pukul 09.00 WIT, kepungan kabut asap di Kota Ternate telah menghalangi jarak pandang masyarakat sekitar 800 meter, sedangkan di Kabupaten Halumahera Utara, tepatnya di Kecamatan Galela, jarak pandang tidak lebih dari dua km.

"Kalau di Ternate jarak pandangnya hanya 800 meter, biasanya kalau normal itu jarak pandang kita bisa sampai 10 km. Di Galela jarak pandang kini hanya 2-3 km, biasanya 10 juga km," kata Rivan.

Ia mengakui Maluku Utara saat ini mendapat kiriman asap daerah luar, namun ada juga dari dalam seperti Kabupaten Halmahera Tengah dan Halmahera Selatan yang juga mengalami kebakaran hutan.

Sedangkan, kekuatan angin sekarang masih normal dengan kecepatan 18 knot atau sekitar 18 km per jam sehingga tidak mempengaruhi aktivitas gunung Api Gamalama.

Rivan menyatakan pihaknya belum bisa memastikan kapan kabut asap akan menurun, karena masih ada hutan di provinsi Maluku Utara yang mengalami kebakaran.

"Kabut asap terjadi secara menyeluruh namun hingga saat ini BMKG belum mengeluarkan peringatan dini lantaran jarak pandang mendatar masih berada pada sangat jauh, jika jarak pandang mendatar semakin menurun hingga sampai pada 50 meter baru pihak BMKG akan mengeluarkan peringatan dini," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper