Bisnis.com, MANADO - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menguji kualitas udara empat kabupaten dan kota pasca-kebakaran hutan dan lahan yang terjadi beberapa pekan belakangan ini.
"Kabupaten dan kota yang dijadikan sampel menguji kualitas udara adalah Kota Tomohon, Manado, Bitung serta Airmadidi Kabupaten Minahasa Utara. Hari ini mudah-mudahan sudah tuntas pengambilan sampelnya," kata Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sonny Runtuwene, Rabu (21/10/2015).
Dia menambahkan uji kualitas udara yang dilakukan BLH Sulut untuk memastikan apakah pasca-kebakaran hutan dan lahan telah memberikan dampak buruk bagi baku mutu udara di kabupaten/kota.
Saat ini kata dia, Gunung Klabat di Kabupaten Minahasa Utara, Gunung Dua Sudara di Kota Bitung masih terbakar, sementara kebakaran di Gunung Lokon telah berhasil dikendalikan pada beberapa pekan lalu.
"Memang secara kasat mata belum bisa dipastikan seberapa parah tingkat pencemarannya. Kelihatannya tidak terlalu mengkhawatirkan karena jarak pandang masih sekitar 10 kilometer. Tapi kami ingin mengetahui lebih jauh kadar karbon dioksida apakah sudah di atas baku mutu atau tidak," katanya.
Dia menambahkan, untuk menguji kualitas udara pasca-kebakaran hutan dan lahan di empat kabupaten dan kota tersebut, BLH menggunakan peralatan yang disewa dari "Water Laboratory Nusantara" milik perusahaan pengelola air bersih di Kota Manado.
"Perusahaan tersebut memang sudah terakreditasi jadi dapat dikatakan cukup valid untuk digunakan menguji kualitas udara. Mudah-mudahan hasilnya akan diketahui pada pekan depan," katanya.
Dia menambahkan, pemerintah provinsi bekerja sama dengan kabupaten/kota terus berupaya memadamkan api yang wilayah hutan dan lahan serta gunung terbakar.
Tak hanya itu, jajaran terkait seperti TNI/Polri, relawan, lembaga swadaya masyarakat dan warga ikut menanggulangi bencana kebakaran akibat musim kemarau berkepanjangan ini.