Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kabut Asap: Dua Pesawat Amfibi Rusia Bantu Padamkan Kebakaran Hutan Sumsel

BNPB mengharapkan dua unit pesawat bom air asal Rusia amphibi Beriev Be-200 bisa membantu memadamkan api kebakaran hutan dan lahan di wilayah Air Sugihan Kabupaten Ogan Komering Ilir Sumatra Selatan.
Ilustrasi: Sejumlah pekerja memperbaiki pembatas jalan ketika kabut asap pekat menyelimuti Kabupaten Siak, Riau, Selasa (15/9/2015)./Antara-FB Anggoro
Ilustrasi: Sejumlah pekerja memperbaiki pembatas jalan ketika kabut asap pekat menyelimuti Kabupaten Siak, Riau, Selasa (15/9/2015)./Antara-FB Anggoro

Kabar24.com, PALEMBANG -- Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Provinsi Sumatra Selatan masih terus berlangsung.

BNPB pun mengharapkan dua unit pesawat bom air asal Rusia amphibi Beriev Be-200 bisa membantu memadamkan api kebakaran hutan dan lahan di wilayah Air Sugihan Kabupaten Ogan Komering Ilir Sumatra Selatan.

Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi Badan Nasional Penanggulangan Bencana Harmensyah dijumpai di Lanud Terminal Kargo Bandara SMB II Palembang, Rabu (21/10/2015) mengatakan, saat ini titik panas di Sumsel berjumlah 636 dan yang tertinggi ada di Ogan Komering Ilir (OKI).

"Saat ini api sedang berkobar di kawasan Distrik Bagan Tengah Air Sugihan. Dua pesawat ini diharapkan bisa mengatasinya, jika dilihat kemampuannya saya optimistis karena bisa mengangkut air sampai 8 kali satu hari," kata dia.

Dua unit pesawat sewa asal Rusia jenis amphibi Beriev Be-200 tiba di Palembang, Rabu pukul 10.55 WIB, untuk digunakan memadamkan api kebakaran lahan dan hutan di Sumatra Selatan.

Pesawat mendarat di terminal kargo Bandara Sultan Mahmud Badaruddin berserta 20 orang personel asal Rusia.

Komandan Lanud (Danlanud) Palembang, Letkol Pnb M.R.Y. Fahlefie, mengatakan, pesawat ini mendarat di Palembang untuk berkoordinasi terkait persiapan operasi pengambilan air di Selat Malaka dan pensiagaan bandara di Pangkal Pinang, Bangka.

"Dipilih Pangkal Pinang supaya tidak terkendala kabut asap. Sayang jika pesawat baru mulai operasi di siang hari, sementara kemampuannya bisa terbang tujuh hingga delapan kali dengan kapasitas sekali angkut 12.000 liter air," kata dia.

Saat ini, operasi udara di Sumsel masih ada 11 unit helikopter dan pesawat untuk bom air dan hujan buatan, dengan rincian 10 unit dari Indonesia dan satu unit dari Singapura.

Untuk menambah daya bom air, maka Pemerintah Indonesia melalui bantuan Rusia mendatangkan dua unit pesawat ini yang ditarget beroperasi hingga 30 Oktober 2015, katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper