Kabar24.com, PEKANBARU – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Riau menyebut masyarakat yang ada di wilayah itu sudah sangat resah akibat bencana kabut asap yang berkepanjangan dan tidak tuntas sampai saat ini.
Ketua Dewan Pengurus Provinsi Apindo Riau Wijatmoko Rah Trisno mengatakan langkah pemprov yang saat ini masih melakukan rapat koordinasi seharusnya melibatkan semua pihak.
“Bencana asap yang terjadi saat ini sudah jadi masalah sangat besar, sudah seharusnya pemprov menggelar rakor dengan menyertakan semua pihak, tidak hanya perusahaan terkait seperti bidang perkebunan dan kehutanan,” katanya kepada Bisnis, Selasa (20/10).
Wijatmoko mengatakan selain perusahaan bidang perkebunan dan kehutanan yang bersentuhan langsung dengan bencana itu, masyarakat umum sebaiknya juga dilibatkan sehingga dapat memberikan pandangan serta pendapatnya terkait bencana asap.
Saat ini menurut dia, kesadaran masyarakat akan bahaya kabut asap yang timbul dari kebakaran lahan dan hutan sudah sangat baik. Hal ini terlihat dari munculnya beragam keresahan dan ditumpahkan lewat aksi serta beragam kritikan yang dilontarkan lewat media social.
Dia juga menilai pemerintah seharusnya fokus untuk menyelesaikan masalah utama pemicu kabut asap yaitu kebakaran lahan dan hutan yang menimbulkan banyak titik api di wilayah Sumatra Selatan dan Jambi.
“Saat ini pemerintah sebaiknya konsentrasi saja [padamkan api] dan kerahkan semua sumber daya yang dimiliki untuk menjalankan tugas memadamkan api kebakaran,” katanya.
Adapun Pemerintah Provinsi Riau telah menegur 39 perusahaan karena dari citra satelit meenemukan titik panas di areal perusahaan tersebut. Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan bahwa perusahaan Pemprov Riau beserta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tengah melakukan disverifikasi terhadap perusahaan-perusahaan itu.
“Jika ada perusahaan yang terindikasi melakukan pembakaran lahan akan diproses oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Perusahaan akan dikenakan sangsi berupa pencabutan izin dan pidana,” katanya.