Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABUT ASAP: Masyarakat Minta Pemerintah Segera Membuat Hujan

Kabut asap yang menyesakkan membuat sejumlah warga menanti pemerintah segera membuat hujan. Tentu, yang dimaksud adalah hujan buatan.
Sebuah kapal motor melintasi Sungai Kapuas yang diselimuti kabut asap tebal di Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, Jumat (25/9)./Antara
Sebuah kapal motor melintasi Sungai Kapuas yang diselimuti kabut asap tebal di Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, Jumat (25/9)./Antara

Kabar24.com, PALANGKA RAYA -- Kabut asap yang menyesakkan membuat sejumlah warga menanti pemerintah segera membuat hujan. Tentu, yang dimaksud adalah hujan buatan.

Beberaoa warga masyarakat Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, mendesak pemerintah menyegerakan hujan buatan, sebab kabut asap kebakaran lahan sudah sangat parah, bahkan masuk ke rumah warga.

"Jujur, kami sudah tidak sanggup lagi dengan keadaan seperti ini, kami mohon pemerintah dapat bergerak cepat, jangan diam, segerakanlahn hujan buatan," kata warga Kecamatan Pahandut, Ana di Palangka Raya, Selasa (20/10/2015).

Ia mengatakan, kabut asap sudah sangat-sangat mengganggu kelangsungan hidup orang banyak. Lebih parah lagi, asap sudah ke dalam rumah, kantor, toko dan sebagainya sehingga dikhwatirkan masyarakat, terutama anak-aak terkena ISPA dan diare kapan saja.

Ana mengatakan, menjelang pagi dan malam merasa sesak napas selain batuk berdahak akibat menghirup asap dan debu di dalam rumah. Hal itu sudah dialami selama kabut asap terjadi di daerah itu.

"Pemerintah seharusnya bisa segera mengambil kebijakan tegas untuk membuat hujan buatan untuk mengurangi kebakaran lahan yang mengakibatkan kabut asap bercampur debu masih terjadi di provinsi Kalteng khususnya Kota Cantik Palangka Raya," ujar pensiunan pegawai pemerintah provinsi itu.

Kalteng pada 8-30 Agustus 2014 melakukan hujan buatan. Pesawat Hercules A-1317 kala ini menaburkan sekitar 76,8 ton garam untuk menyemai asan hujan guna menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.

"Namun pada tahun 2015 belum ada lagi hujan buatan. Padahal kabut asap saat ini lebih parah daripada tahun sebelumnya dan menurut sumber data dari BMKG pukul 06.00 konsentrasi partikulat ISPU mencapai 1950,33 PM10. Ini sangat berbahaya," demikian Ana.

Sementara itu, warga lainnya Fitria mengatakan sangat mengharapkan hujan buatan mengguyur deras agar Palangka Raya bersih dari kabut asap serta debu.

"Saya berharap hujan buatan bisa terjadi. Sebab, ketika ingin keluar rumah harus selalu berhadapan dengan asap bercampur debu sehingga mata perih dan napas terasa sesak," kata ibu satu anak itu.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Palangka Raya, Rawang sebelumnya mengatakan hujan buatan bila menyeluruh akan efektif mengurangi kabut asap.

"Hujan buatan sangat efektif bila dilakukan menyeluruh. Jangan hanya dilakukan di tempat tertentu saja agar seluruh wilayah Kalteng bisa terbebas dari kabut asap akibat kebakaran lahan," katanya.

Provinsi ini terkenal memiliki lahan gambut sehingga bila terjadi kebakaran hutan dan lahan akan cepat terbakar. Asapnya akan meluas sampai ke negara lain.

Cuaca seperti angin kencang menjadi salah satu kendala melakukan hujan buatan.

Rawang berharap pemerintah daerah mengatur langkah strategis dan bijak dalam menanggulangi kabut asap yang hingga kini dapat dikategorikan tidak sehat khususnya di Palangka Raya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper