Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tata Kelola Air Cegah Kebakaran Lahan Gambut

Kabut asap di sejumlah daerah telah masuk kategori berbahaya. Pemerintah juga telah berupaya memadamkan kebakaran lahan dan hutan yang menyebabkan kualitas udara semakin memburuk.
Sejumlah kendaraan melintas diatas jembatan Siak III ketika kabut asap kiriman kembali menyelimuti Pekanbaru, Riau, Minggu (11/10)./Antara
Sejumlah kendaraan melintas diatas jembatan Siak III ketika kabut asap kiriman kembali menyelimuti Pekanbaru, Riau, Minggu (11/10)./Antara
Bisnis.com, JAKARTA -- Kabut asap di sejumlah daerah telah masuk kategori berbahaya. Pemerintah juga telah berupaya memadamkan kebakaran lahan dan hutan yang menyebabkan kualitas udara semakin memburuk. Namun saat ini yang lebih dibutuhkan adalah upaya penanggulangan untuk mencegah terjadinya kebakaran lahan gambut.
 
Menurut peneliti gambut dari dewan riset nasional, Bambang Setiadi mengatakan, untuk menanggulangi kebakaran lahan gambut dengan mencegah lepasnya air dari gambut. 
 
"90%-95% lahan gambut berupa air yang berperan penting sebagai sumber air tawar. Untuk itu mencegahnya dengan sistem tata kelola air yang baik agar gambut tetap basah dan tidak mudah terbakar," papar Bambang dalam diskusi pemanfaatan teknologi untuk penanggulangan bencana di Ruang Komisi Utama BPPT, Jakarta, Selasa (20/10/2015).
 
Untuk mencegah lepasnya air dari gambut, kata bambang, perlu adanya penyekatan kanal di lahan gambut.
 
"Yang diperintahkan oleh Presiden adalah membuat sekat kanal di sekitar gambut agar gambut tetap basah," ujarnya.
 
Berdasarkan penelitian, lahan gambut pada dasarnya tidak mudah terbakar. Namun proses pengeringan yang intensif melalui pembentukan kanal telah menurunkan kadar air di dalam gambut.
 
"Penyaluran air dari kubah gambut tak boleh langsung mengalir ke kanal. Jalur penyaluran harus dibuat sedemikian rupa hingga air bertahan lama di saluran. Semakin lama air berada di saluran maka risiko lahan terbakar akibat kekeringan semakin kecil," Terangnya.
 
Bambang menerangkan, kanal umumnya dibuat pengusaha untuk mengeringkan areal hutan, yang akan digunakan sebagai lahan produksi. Kanal juga digunakan pemegang izin Hutan Tanaman Industri (HTI) untuk memindahkan kayu. Kanal menyebabkan air dalam mengalir keluar sehingga terjadi kekeringan dalam lapisan gambut.
 
Pemberian sekat pada kanal akan memotong aliran dalam kanal, sehingga tak terlalu cepat mengalir ke badan air yang lebih besar. Selanjutnya air dalam kanal akan kembali mengalir masuk ke dalam lapisan gambut. meski air yang mengalir masuk dari kanal lebih sedikit daripada yang tetap ada dalam lapisan gambut, namun sekat efektif mempertahankan gambut tetap basah. Gambut basah lebih sulit tersulut api daripada yang kering.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper