Bisnis.com, JAKARTA – Buruknya kualitas udara di Singapura sebagai dampak dari kabut asap kasus kebakaran hutan yang melanda Indonesia,khususnya wilayah Sumatra berpengaruh terhadap tingkat hunian hotel di Negeri Singa.
Lembaga riset perhotelan global, STR Global mencatat okupansi hotel di Singapura pada September 2015 turun 0,1% menjadi 80,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
“September secara tradisional menjadi bulan yang cukup kuat di Singapura, dan pada 2015 diharapkan terjadi hal yang serupa terutama ada event Asia Pacific Petroleum Conference dan pelaksanaan Formula I,” tulis riset yang dirilis Senin (19/10/2015).
Menurut riset itu, isu mengenai kualitas udara yang disebabkan kebakaran hutan di Indonesia sehingga sempat berpotensi menggagalkan event Grand Prix Formula 1 diperkirakan menjadi faktor yang mengurangi permintaan.
Rata-rata pendapatan per kamar hotel di Singapura turun 2,5% dan tarif rata-rata harian turun 2,4%.