Bisnis.com, Jakarta—Para tokoh agama dan lingkungan hidup merapatkan langkah untuk menggugah seluruh lapisan masyarakat agar mulai bergerak melakukan perubahan demi kelestarian lingkungan hidup.
Di tengah masih diselimutinya sebagian kawasan di Sumatera dan Kalimantan oleh kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan, hari ini, Kamis (15/10/2015) di Jakarta, tokoh dari berbagai elemen mewakili lembaga keagamaan dan lingkungan hidup di Indonesia berkumpul dalam acara “Rembuk Nasional Tokoh Agama Menanggapi Perusakan Lingkungan Hidup dan Menahan Laju Perubahan Iklim”.
Rembuk Nasional bertujuan untuk membangun gerakan moral untuk segera menghentikan perusakan lingkungan yang terus terjadi.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Deklarasi ‘Indonesia Bergerak Menyelamatkan Bumi (SIAGA BUMI)’ pada Hari Perdamaian Internasional 21 September 2015 lalu, yang disaksikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar dan Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan.
Din Syamsuddin, Ketua Tim Pengarah SIAGA BUMI mengatakan, kerusakan lingkungan hidup dan ancaman perubahan iklim adalah cerminan tantangan moral yang hadapi warga dunia saat ini. Din mengajak seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk bergerak melakukan perubahan untuk menyelamatkan keberlangsungan hidup di muka bumi.
“Dengan mendasarkan pada nilai-nilai moral dan etika agama saya meyakini setiap dari kita mampu melakukan perubahan untuk mengembalikan relasi yang bersahabat antara kita dan alam untuk kesejahteraan dan kemaslahatan seluruh umat,” katanya dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com, Kamis (15/10/2015).
Sementara itu Efransjah, CEO WWF Indonesia, yang juga salah satu anggota Tim Pengarah SIAGA BUMI, mengatakan, tidak ada pilihan lain selain melakukan perubahan gaya hidup sekarang juga.
“Gerakan bersama para tokoh agama ini menyadarkan akan tugas setiap dari kita dalam menjaga keberlangsungan bumi untuk menopang kehidupan manusia untuk generasi sekarang dan mendatang,” katanya.
Dalam salah satu publikasi WWF ‘Living Planet Report 2014’ menyatakan bahwa untuk memenuhi kebutuhan manusia saat ini dari sumber daya alam dan jasa lingkungan sudah dibutuhkan setara 1,5 planet bumi.
“Konservasi lingkungan adalah urusan kita dan bagi kepentingan kita dalam menjaga keharmonisan hidup bersama makhluk lain,” kata Efransjah.
Rembuk Nasional hari ini menjadi sangat strategis pasca diadopsinya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di Sidang Umum PBB akhir September lalu dan menjelang perhelatan tahunan Konvensi Perubahan Iklim PBB (UNFCCC) COP 21 di Paris akhir November ini.