Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemendikbud: Ujian Nasional di Daerah Terdampak Kabut Asap Tak Diundur

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak akan mengundur ujian nasional bagi siswa yang bersekolah di daerah yang terkena dampak asap.
Kabut asap. /Antara
Kabut asap. /Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak akan mengundur ujian nasional bagi siswa yang bersekolah di daerah yang terkena dampak asap.

Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dirjen Dikdasmen Kemendikbud) Hammid Muhammad mengatakan di daerah terdampak asap tidak akan ada pengunduran jadwal ujian nasional (UN) yang dijadwalkan pada awal bulan April.

"Jadwal UN untuk siswa di daerah asap tidak akan dibedakan dengan daerah lain. Kita sudah berkoordinasi dengan dinas pendidikan setempat dan mereka menyatakan siap untuk tidak mengundur ujian nasional," kata Hammid dalam diskusi pagi di kantor Kemendikbud, Kamis (15/10/2015).

Hammid menjelaskan perubahan kalender akademik hanya pada ujian akhir semester dan penerimaan rapor semester ganjil.

"Ujian semester diundur menjadi tanggal 17-23 Desember, lalu setelah itu libur seminggu dan penerimaan rapor yang tadinya pertengahan Desember diundur jadi awal Januari," papar Hammid.

Untuk mengejar ketertinggalan bahan ajar, Kemendikbud telah mengimbau kepada kepala dinas pendidikan daerah setempat untuk menambah jam pelajaran pada mata pelajaran tertentu.

"Sekarang karena sudah mulai masuk sekolah semua, setiap sekolah diwajibkan menambah jam pelajaran 1-2 jam pada mata pelajaran yang esensial selain olahraga dan kesenian," tuturnya.

Selain itu, untuk mengejar ketertinggalan bahan ajar karena diliburkannya sekolah akibat bencana asap yang menimpa sejumlah daerah, Kemendikbud mengimbau untuk mengurangi waktu libur sekolah.

"Libur sekolah dikurangi jadi satu minggu saja untuk mengejar ketinggalan pelajaran," katanya.

Sebelumnya, Dinas Pendidikan Provinsi Riau telah meliburkan 3.588 sekolah dasar, 1.079 sekolah menengah pertama, 440 sekolah menengah atas dan 280 sekolah menengah kejuruan selama satu minggu akubat dampak asap yang mengharuskan siswa belajar dirumah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper