Bisnis.com, JAKARTA - Penulis Asma Nadia telah meluncurkan karya ke 50 yakni novel Jilbab Traveler: Love Sparks in Korea. Namun, siapa sangka jika buku pertamanya baru diterbitkan saat usia 27 tahun.
"Saya mengirim cerita pertama ke guru teater. Komen pertamanya, dia bilang ceritanya picisan. Padahal itu diketik pakai mesin ketik yang beberapa hurufnya sudah hilang. Cerpen pertama saya saat duduk di bangku kelas 2 SMP," katanya.
Bagi penulis yang telah berkeliling ke 60 negara 288 kota ini, kritikan itu justru menjadi penyemangatnya untuk menulis lebih baik lagi.
Menurutnya, untuk menjadi penulis harus dimulai dari mencintai dan membangun kebiasaan menulis. Caranya dengan meluangkan waktu yang nyaman untuk menulis selama 15 menit pertama. Kebiasaan ini harus diulang setiap hari, baik pagi maupun malam hari.
"Saya bukan orang yang percaya bakat. Saya percaya dengan kerja keras. Karena dengan kerja keras, maka orang dapat melampaui apapun," terangnya.
Penulis pemula dapat memulai bahan penulisan dengan pengalaman pribadinya. Cari sisi cerita yang menarik dan memberikan inspirasi pada pembacanya. Penulis juga harus jatuh cinta pada karakter yang ditulisnya agar karakter tersebut lebih hidup. Setelah itu, penulis pemula harus siap mental untuk menerima jawaban apapun dari penerbit dari karya yang sudah dikirimkan.
"Penulis tidak boleh mudah stress. Karena menulis itu hiburan dan menyenangkan," sarannya.