Bisnis.com, JAKARTA — Putera Sampoerna Foudation melalui School Development Outreach (PSF-SDO) meluncurkan Program Pemberdayaan Perpustakaan di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat.
Program ini akan memberikan pelatihan khusus dan lokakarya bagi kepala sekolah dan guru sekolah dasar (SD) terkait manajemen perpustakaan. Pasalnya hasil survei UNESCO menunjukkan minat baca Indonesia masih rendah dan perlu ditumbuhkan. Hal ini pula yang mendasari pemerintah mencanangkan Peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 21/2015 tentang kewajiban membaca selama 15 menit.
Direktur Putera Sampoerna Foundation School Development Outreach Ben Suadi mengungkapkan pihaknya merupakan institusi bisnis sosial yang berfokus pada peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Indonesia.
“Maka dari itu penting menjadi bagian dalam pelaksanaan program peningkatan minat baca di Indonesia terutama untuk masyarakat di Papua Barat,” ujarnya Senin (12/10).
Program yang dijalankan selama Oktober hingga Desember 2015 ini terdiri atas manajemen perpustakaan, bedah perpustakaan dan program membaca. Melalui program ini, para peserta pelatihan yang terdiri dari 40 guru dan kepala sekolah dapat mengaplikasikan keterampilan pengelolaan dan pemberdayaan perpustakaan di sekolah tempat mereka mengajar.
melalui School Development Outreach (PSF-SDO) meluncurkan Program Pemberdayaan Perpustakaan di Kabupaten Teluk Bituni, Papua Barat.
Program ini akan memberikan pelatihan khusus dan lokakarya bagi kepala sekolah dan guru sekolah dasar (SD) terkait manajemen perpustakaan. Pasalnya hasil survei UNESCO menunjukkan minat baca Indonesia masih rendah dan perlu ditumbuhkan. Hal ini pula yang mendasari pemerintah mencanangkan Peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 21/2015 tentang kewajiban membaca selama 15 menit.
Direktur Putera Sampoerna Foundation School Development Outreach Ben Suadi mengungkapkan pihaknya merupakan institusi bisnis sosial yang berfokus pada peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Indonesia.
“Maka dari itu penting menjadi bagian dalam pelaksanaan program peningkatan minat baca di Indonesia terutama untuk masyarakat di Papua Barat,” ujarnya Senin (12/10).
Program yang dijalankan selama Oktober hingga Desember 2015 ini terdiri atas manajemen perpustakaan, bedah perpustakaan dan program membaca. Melalui program ini, para peserta pelatihan yang terdiri dari 40 guru dan kepala sekolah dapat mengaplikasikan keterampilan pengelolaan dan pemberdayaan perpustakaan di sekolah tempat mereka mengajar.