Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

REVISI UU KPK, Komisi III: Draf Masih Belum Disetujui Fraksi

Adanya draf revisi UU No. 30/2002 tentang KPK yang sudah disepakati badan legislasi DPR dibantah oleh Komisi III DPR yang bakal membahas secara khusus revisi beleid tersebut.nn
Sejumlah suporter sepak bola melakukan aksi damai mendukung penyelamatan KPK di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (19/6). Mereka menyuarakan dukungan kepada lembaga anti korupsi itu guna menghadapi pelemahan tersistematis dalam revisi UU KPK yang bisa mereduksi kewenangan penyelidikan dan penyidikan, serta menuntut Plt Ketua KPK Taufiequrrahman Ruki mundur karena tidak mengusut dan menindak koruptor serta mafia sepak bola di Indonesia. /ANTARA
Sejumlah suporter sepak bola melakukan aksi damai mendukung penyelamatan KPK di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (19/6). Mereka menyuarakan dukungan kepada lembaga anti korupsi itu guna menghadapi pelemahan tersistematis dalam revisi UU KPK yang bisa mereduksi kewenangan penyelidikan dan penyidikan, serta menuntut Plt Ketua KPK Taufiequrrahman Ruki mundur karena tidak mengusut dan menindak koruptor serta mafia sepak bola di Indonesia. /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA – Adanya draf revisi UU No. 30/2002 tentang KPK yang sudah disepakati badan legislasi DPR dibantah oleh Komisi III DPR yang bakal membahas secara khusus revisi beleid tersebut.

Arsul Sani, anggota komisi III DPR dari fraksi PPP, mengatakan draf itu belum disetujui oleh partai meski sudah diusulkan di Badan Legislasi (Baleg) DPR dan masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2015.

“Draf itu masih mentah dan belum akan kami bahas di Komisi III. Namun jika nyatanya sudah diusulkan, ya memang benar. Tapi pengusul itu murni hak inisiatif anggota dewan. Bukan keputusan fraksi,” katanya di Kompleks Gedung Parlemen, Jumat (9/10/2015) malam.

Arsul menurutkan, pandangan fraksi baru akan disampaikan pekan depan.

Seperti diketahui, pelemahan KPK antara lain terdapat dalam klausul pasal penyadapan yang harus melaui izin pengadilan, pengenaan batas minimal penanganan kasus korupsi dengan nominal Rp50 miliar, serta pembatasan usia KPK yang hanya 12 tahun sejak RUU tersebut resmi diundangkan.

Secara total, menurut Indonesia Corruption Watch (ICW) ada 17 pasal dalam revisi UU KPK yang berisiko mengamputasi kewenangan KPK.

Dengan masih adanya kesamaan isi draf, Anggota Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan ICW Lola Esther menuding bahwa DPR terus mengusahakan pengerdilan KPK.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper