Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah akan menerapkan teknologi global positioning system (GPS) pada gelang peserta haji asal Indonesia, untuk memudahkan pencarian jemaah yang tersesat.
Dalam keterangan tertulisnya, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan tiap tahun panitia penyelenggara ibadah haji dihadapkan pada persoalan jemaah yang hilang. Hal tersebut membuat pemerintah berupaya keras untuk dapat menjamin keselamatan warga negaranya selama di Arab Saudi.
Setiap gelang akan dipasangi chip khusus, sehingga pergerakan setiap jemaah bisa terdeteksi, katanya, Sabtu (3/10).
Lukman menuturkan ide tersebut sebenarnya telah muncul pada tahun ini, tetapi belum dapat direalisasikan, karena terbatasnya waktu.
Menurutnya, chip yang ditanamkan pada gelang jemaah haji asal Indonesia akan berfungsi sebagai penanda dalam GPS, sehingga panitia penyelenggara ibadah haji dapat langsung mengetahui posisi akurat dari gelang tersebut.
Seperti diketahui, jemaah Indonesia kerap tersesat saat melaksanakan ibadah haji, karena terbatasnya kemampuan bahasa asing. Hal itu juga disebabkan oleh mayoritas jemaah haji asal Indonesia sudah memasuki usia lanjut.
Hal lain yang membuat jemaah haji asal Indonesia kerap tersesat adalah keinginan untuk beribadah di lokasi tertentu, sehingga meninggalkan rombongannya.