Bisnis.com, RAMALAH - Ratusan orang Palestina di Tepi Barat Sungai Jordan dan Jalur Gaza pada Rabu (30/9/2015) merayakan pengibaran bendera mereka di Markas Besar PBB, New York, untuk pertama kali, di sisi pertemuan Sidang Majelis Umum PBB.
Ratusan orang Palestina mengibarkan bendera mereka di Bundaran Yasser Arafat di Kota Ramallah, Tepi Barat, tempat layar besar menyiarkan langsung peristiwa di New York.
Sekretaris Jenderal Kepresidenan Tayeb Abdul Rahim mengatakan kepada warga yang berkumpul bahwa pengibaran bendera tersebut adalah hasil dan perjuangan dan penderitaan rakyat Palestina, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi. Pengibaran bendera itu, tambahnya, mewakili dukungan rakyat buat pemimpin mereka untuk berjuang bagi berdirinya Negara Palestina Merdeka, dengan Jerusalem sebagai Ibu Kotanya.
Abdul Rahim mengatakan perayaan pengibaran bendera tersebut membuktikan persatuan rakyat, dan menekankan bahwa pengibaran bendera itu "dengan tegas membawa kembali Palestina ke dalam peta politik".
Perayaan tersebut dimulai sebelum acara pengibaran bendera di New York, AS, saat massa mendengarkan pidato Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Sidang Majelis Umum PBB.
PBB pada 10 September melakukan pemungutan suara, yang mendukung upaya untuk mengibarkan bendera Palestina di Markas Besar PBB, New York, dan semua lembaga PBB di seluruh dunia.
Pada 29 November 2012, Sidang Majelis Umum PBB memberi suara yang mendukung peningkatan status Palestina di PBB menjadi negara pengamat non-anggota.
SIDANG MU PBB: Bendera Palestina Berkibar
Ratusan orang Palestina di Tepi Barat Sungai Jordan dan Jalur Gaza pada Rabu (30/9) merayakan pengibaran bendera mereka di Markas Besar PBB, New York, untuk pertama kali, di sisi pertemuan Sidang Majelis Umum PBB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
43 menit yang lalu