Bisnis.com, MUMBAI--India meningkatkan pajak atas impor minyak sawit dan kedelai karena anjloknya harga minyak sawit global. Anjloknya harga minyak sawit menjadi pukulan bagi petani domestic serta penyuling. Seperti diketahui, minyak sawit di Kuala Lumpur jatuh ke titik terendah selama satu pekan terakhir.
Bloomberg melaporkan hari ini, pajak pada minyak sawit dan kedelai mentah dinaikkan menjadi 12,5% dari 7,5% sedangkan tarif pada minyak olahan meningkat menjadi 20% dari 15%, Badan Pusat Cukai dan Bea Cukai mengatakan dalam pemberitahuan di situsnya.
Sementara pajak yang lebih tinggi meningkatkan biaya tambahan untuk konsumen India, mereka mungkin menghambat upaya produsen minyak sawit Indonesia dan Malaysia untuk menguras dekat persediaan dan menopang harga. Kelapa sawit, digunakan dalam segala hal dari coklat untuk kosmetik, serta minyak kedelai diperdagangkan mendekati level terendah selama sembilan tahun terakhir karena perlambatan ekonomi China.
"Pajak India yang lebih tinggi akan menekuk ekspor produsen sampai batas tertentu dalam jangka pendek," kata Gnanasekar Thiagarajan, kepala strategi perdagangan dan lindung nilai di Kaleesuwari Intercontinental Singapore Pte. "Biaya akan diteruskan kepada konsumen. Saya kira permintaan minyak termurah di dunia masih akan terus terjadi.”