Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luhut Panjaitan: Kapasitas Pesawat Water Bombing Perlu Ditingkatkan

Pemerintah bertekad meningkatkan kapasitas pesawat pemadam kebakaran lahan dan hutan sehingga mampu mengangkut 15 ton air agar lebih efektif memadamkan api di areal gambut.
Ilustrasi-Pemadaman kebakaran hutan/Antara-FB Anggoro
Ilustrasi-Pemadaman kebakaran hutan/Antara-FB Anggoro

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah bertekad meningkatkan kapasitas pesawat pemadam kebakaran lahan dan hutan sehingga mampu mengangkut 15 ton air agar lebih efektif memadamkan api di areal gambut.

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan HAM Luhut Binsar Panjaitan mengatakan sebagai tindak lanjut kunjungan Presiden Joko Widodo di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pemerintah terus memantau proses pemadaman titik api dan menerjunkan TNI untuk membuat kanal.

"Kita juga melihat bagaimana untuk tahun depan penyiapan pesawat water bombing, supaya disiapkan dari sekarang," kata Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (25/9/2015).

Menurutnya, 25 pesawat yang ada harus lebih diefektifkan dalam operasi pemadaman kebakaran lahan dan hutan melalui metode water bombing. Peningkatan efektivitas, lanjut Luhut, tidak dengan menambah unit pesawat, tetapi dengan menambah volume air yang diangkut.

"Misalnya bisa mengangkut 15 ton air, dari pada 4 ton air. Karena memang pembakaran gambut itu sulit sekali untuk dipadamkan," ujarnya.

Agar kebakaran lahan yang masif tidak berulang pada tahun berikutnya, Luhut menegaskan perlunya tindakan preventif berupa sosialisasi dan menguatan tugas Bupati, Gubernur, dan pemerintah pusat. Kedua, menyiapkan alat-alat pemadaman api. Ketiga, membuat kanal di areal gambut.

Luhut menambahkan bekas areal hutan dan lahan yang terbakar akan dikembalikan kepada fungsi awalnya. Areal tersebut tidak boleh dialihfungsikan untuk lahan perkebunan kelapa sawit maupun hutan tanaman industri (HTI)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper