Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adnan Buyung Meninggal, Jokowi Sampaikan Duka Cita Lewat Jubirnya

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan duka citanya atas meninggalnya pengacara senior Adnan Buyung Nasution karena gagal ginjal dan jantung.
Kepala Staf Presiden Teten Masduki di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta./JIBI-Akhirul Anwar
Kepala Staf Presiden Teten Masduki di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta./JIBI-Akhirul Anwar

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan duka citanya atas meninggalnya pengacara senior Adnan Buyung Nasution karena gagal ginjal dan jantung.

Sukardi Rinakit, Tim Komunikasi Presiden, mengatakan Presiden Jokowi baru mendapatkan kabar wafatnya Adnan Buyung Nasution setelah mendarat di Bandara Syamsuddin Noor, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

“Presiden sampaikan duka cita atas meninggalnya Bang Adnan Buyung Nasution. Semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT, dan diampuni segala dosa-dosanya,” katnya di Jakarta, Rabu (23/9).

Sukardi menuturkan Presiden menili Adnan Buyung Nasution sebagai tokoh panutan, tokoh bangsa, dan pejuang hak asasi manusia yang gigih, berani, dan berintegritas tinggi.

Sekadar diketahui, Adnan Buyung Nasution meninggal dunia di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan. Adnan menjalani rawat inap sejak pekan lalu, karena mengalami sakit gigi.

Pengacara senior itu diketahui telah mengalami gagal ginjal sejak Desember 2014, dan kemudian harus mengalami perawatan lebih lanjut setelah menjalani pencabutan gigi.

Sementara itu, Kepala Staf Presiden Teten Masduki, mengatakan dirinya memiliki pengalaman pribadi yang melekat dengan Adnan buyung Nasution. Pengalaman tersebut dialami Teten saat mengikuti kursus untuk para kandidat pimpinan Non-Goverment Organization (NGO) di Hamamet, Tunisia.

Ketika itu Teten dan Adnan Buyung sering berdiskusi mengenai konsep disertasi Adnan Buyung yang ketika itu menjadi salah satu pengajar dalam kursus tersebut. Konsep gerakan bantuan hukum struktural yang dirintis Adnan di Indonesia memang banyak ditiru oleh negara lain.

“Saya diberikan jas bermerek oleh Bang Buyung, dan itu jas pertama serta jas yang saya gunakan saat menikah pada 1995. Sampai sekarang saya koleksi sebagai kenangan dari tokoh pergerakan kemanusiaan yang saya hormati,” ujarnya.

Teten juga mengatakan dirinya sempat diberikan uang saku senilai US$300 untuk membeli pakaian yang lebih pantas oleh Adnan. Teten pun langsung menyadari maksud adnan yang memang terkenal selalu berpakaian necis.

“Semoga ajaran, jasa-jasa dan kebaikan Bang Buyung untuk kemajuan gerakan HAM dan demokrasi di Indonesia, tetap dikenang okeh kita semua,” ucapnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper