Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IMF: Investasi China Lemah, Australia Paling Menderita

Laporan lembaga moneter internasional IMF menyebutkan bahwa Australia akan menjadi negara dengan tingkat ekonomi maju paling menderita bila pertumbuhan investasi Tiongkok melemah.
Managing Director IMF Christine Lagarde/telegraph.co.uk
Managing Director IMF Christine Lagarde/telegraph.co.uk

Bisnis.com, PERTH -  Laporan lembaga moneter internasional IMF menyebutkan bahwa Australia akan menjadi negara dengan tingkat ekonomi maju paling menderita bila pertumbuhan investasi Tiongkok melemah.

Posisi Australia ini hanya bisa ditandingi oleh Irak, Saudi Arabia, dan Zambia, yang akan mengalami kerugian paling buruk dari pelemahan pertumbuhan investasi Tiongkok seperti dikutip Skynews.com.au pada Selasa (22/9/2015).

Skenario IMF itu juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi Australia bakal hanya berada di kisaran 2,5 persen per tahun sejak 2020.

Prakiraan ekonomi ini menjadi landasan pemimpin IMF, Christine Lagarde, menyampaikan peringatan kepada negara-negara berkembang agar waspada terhadap guncangan akibat kondisi di Tiongkok.

Seperti dikutip Skynews.com.au, semua ini bermula dari prediksi pertumbuhan Tiongkok oleh pemerintahnya bahwa laju investasi akan jatuh dari 46 persen dari GDP menjadi hanya sekitar 35 persen dalam kurun 10 tahun ke depan.

Pelemahan di sisi investasi ini akan dirasakan sangat signifikan di negara-negara yang memang memiliki ketergantungan sangat besar terhadap ekonomi negeri komunis tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper