Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DANA HARAM: Myanmar Kehilangan US$20 Miliar dalam 5 Dekade

Dana ilegal yang masuk dan keluar dari Myanmar mencapai hampir US$20 miliar selama 5 dekade terakhir akibat penipuan nilai transaksi komersial antarnegara melalui faktur
Aung San Suu Kyi, dan Thein Htay. /
Aung San Suu Kyi, dan Thein Htay. /

Kabar24.com, JAKARTA - Dana ilegal yang masuk dan keluar dari Myanmar mencapai hampir US$20 miliar selama 5 dekade terakhir akibat penipuan nilai transaksi komersial antarnegara melalui faktur.

Global Financial Integrity (GFI) menyatakan keluar-masuknya dana ilegal itu menyebabkan terkurasnya sumber daya domestik, memperburuk ketidaksetaraan, dan memfasilitasi korupsi dan kejahatan lain. Hal itu ditemukan GFI dalam laporan terbarunya Flight Capital and Illicit Financial Flows to and from Myanmar: 1960-2013.

GFI memaparkan arus dana haram itu menguras miliaran dolar dari ekonomi resmi Myanmar, dan seharusnya menjadi prioritas menjelang Pemilu mendatang. "Uang itu bisa membantu perekonomian bangsa tersebut untuk tumbuh," kata Presiden GFI Raymond Baker, dalam keterangannya, Kamis (10/9/2015).

GFI menemukan dana yang keluar dan masuk secara ilegal pada periode 1960-2013 itu mencapai sekitar US$18,7 miliar dengan rata-rata senilai 6,5% dari PDB per tahunnya. Organisasi itu memaparkan dana ilegal itu juga memicu penggelapan pajak, memperburuk ketidaksetaraan serta menguras tabungan domestik.

"Arus dana keluar maupun masuk secara ilegal itu akhirnya menghilangkan penerimaan pajak penting pemerintah Myanmar," demikian GFI. []

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Anugerah Perkasa
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper