Bisnis.com, BALIKPAPAN—Manajemen PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) wilayah Balikpapan mengakui pelayanan sambungan listrik untuk pelaku usaha belum maksimal.
Area Manager PT PLN Balikpapan Priyo Wurianto mengatakan pelayanan sambungan listrik terhadap pelaku usaha di wilayah yang dipimpinnya memang tertinggal jauh dibandingkan kota-kota di Jawa atau Makassar. Dia berasalan ketersediaan pasokan listrik yang terbatas membuat pelayanan sambungan listrik tidak maksimal.
“Kami memang tidak bisa memberikan kepastian berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyambung listrik karena pasokannya juga terbatas,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (31/8).
Priyo menuturkan jika pelaku usaha hendak memulai bisnis di kawasan yang sudah terjangkau jaringan PT PLN, waktu yang dibutuhkan relatif lebih cepat. Namun, banyak pengusaha di Balikpapan yang membangun bisnisnya di wilayah yang tidak terjangkau listrik karena mengincar harga tanah yang murah. Menurutnya, banyak pelaku usaha yang akhirnya memilih membangun sendiri pembangkit listrik skala kecil.
Terkait dengan masalah biaya, dia menampik jika harga yang ditawarkan berbeda dengan kota lainnya. Pasalnya, harga sambungan listrik ditetapkan secara nasional sehingga harus diikuti cabang-cabang PT PLN di setiap daerah.
Sebelumnya, dalam riset yang dilakukan Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi daerah (KPPOD), pelayanan kelistrikan bagi pelaku usaha di Balikpapan menempati posisi paling buncit di antara empat kota yang disurvei. Indikatornya terlihat dari lama pelayanan sambungan baru dan biaya yang harus dikeluarkan calon pelanggan.
Direktur Eksekutif KPOD Robert Endi Jaweng mengatakan untuk mendapatkan sambungan listrik dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) di Balikpapan, pelaku usaha harus menunggu hingga 90 hari. Jika dibandingkan dengan Jakarta misalnya hanya dibutuhkan waktu 8 hari, Surabaya (10 hari), dan Makassar (14 hari).
Sementara itu, dari aspek biaya pelayanan sambungan listrik di Balikpapan juga paling mahal. Kebutuhan dananya bisa mencapai Rp20 juta, dibandingkan dengan Jakarta yang hanya Rp12,5 juta, Surabaya (Rp11,8 juta), dan Makassar (Rp15 juta).