Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Laos tengah membahas rencana pembangunan dua unit Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dengan BUMN nuklir asal Rusia Rosatom. Dua unit PLTN yang akan dibangun itu merupakan jenis VVER dengan kapasitas 1000-1200 MW.
Hal tersebut dikatakan Menteri Energi dan Pertambangan Laos Sinava Souphanouvong baru-baru ini. Dia mengatakan pada 7 Oktober 2015, Laos akan merayakan hari kemerdekaannya yang ke-55, dan momentum tersebut sekaligus untuk menandatangani kesepakatan (MoU) antara Laos dan Rosatom sebagai sebuah komitmen dalam pembangunan energi nuklir.
"Kerja sama tersebut akan menggunakan pendekatan Build-Operate-Transfer (BOT), dan ini adalah tawaran yang menarik," ujar Souphanouvong, dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/8/2015).
Jika PLTN tersebut terwujud, maka Laos akan menjadi yang kedua dalam industri nuklir setelah Vietnam di kawasan Asia Tenggara. Saat ini, Laos merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang unggul dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Terletak di jantung kawasan Indo-China, Laos menjadi pengekspor listrik ke negara-negara tetangga seperti Vietnam, Thailand, dan Kamboja.
Sebelumnya, Laos telah menandatangani perjanjian perihal ekspor pasokan listrik ke Vietnam sebesar 5 GW dan Thailand sebesar 10 GW. Pembangunan PLTN ini akan semakin memperkuat posisi Laos sebagai negara pengekspor listrik ke negara-negara tetangga.
Kapasitas pembangkit listrik di negara ini adalah 8 GW. Saat ini lebih dari 80 proyek pembangunan pembangkit tenaga listrik baru yang akan dioperasikan dan akan menambah kapasitas listrik di Laos sebesar 22 GW.
Dibantu Rosatom-Rusia, Laos Akan Bangun PLTN
Pemerintah Laos tengah membahas rencana pembangunan dua unit Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dengan BUMN nuklir asal Rusia Rosatom. Dua unit PLTN yang akan dibangun itu merupakan jenis VVER dengan kapasitas 1000-1200 MW.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dimas Novita Sari
Editor : Bastanul Siregar
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

2 jam yang lalu
Kinerja Moncer, Adi Sarana (ASSA) Siap Tancap Gas?
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
